Tuesday, December 17, 2019

Enaknya zaman internet seperti sekarang, mau download buku banyak tersedia gratis. Bahkan beberapa perpustakaan serta yayasan berlomba membuat digital library dengan akses bebas bagi semua pengguna internet. Salah satunya buku ajar (text book) fisiologi ini. Membaca buku ini membuat ingatan saya melayang ke tahun 1996-1997, yaitu ketika saya baru mulai kuliah di Fakultas Kedokteran. Buku ajar fisiologi yang lumayan tebal ini adalah salah satu buku dari sekian banyak buku ajar anatomi yang saya tidak mampu membelinya. Tahun itu badai krismon (krisis moneter) menghantam usaha orang tua saya, ditambah dengan dicurangi oleh rekan bisnis, maka satu persatu aset hilang. Gaya hidup kami berubah drastis, dari yang setiap akhir pekan nge-mall dan ringan saja membelanjakan jutaan rupiah menjadi sangat prihatin. Jadi boro-boro beli text-book yang harganya jutaan rupiah, untuk foto kopi buku tersebut pun saya tak mampu. Hebatnya orang tua saya, dalam kondisi kekurangan ditambah kejaran utang sana-sini sisa bisnis yang tertipu itu- mereka tak pernah mengeluh atau pesimis terhadap masa depan kuliah saya di Fakultas Kedokteran. Itu membuat saya semangat dan berbesar hati. Untuk belajar saya luangkan banyak waktu di perpustakaan, mempelajari buku-buku ajar edisi lama. Lumayan daripada tidak sama sekali. Selain itu kalau butuh membaca buku-buku yang mutakhir saya siasati dengan tidur lebih awal dan bangun saat teman kost saya tidur untuk meminjam bukunya. Kalaupun harus memfotokopi materi kuliah saya lakukan penghematan makan hanya dengan menu nasi dan kerupuk pedas seharga seribu rupiah untuk bekal buka puasa. Pokoknya where there’s a will, there’s a way. Maka suka gemes lihat generasi muda yang membuang-buang waktunya dengan keluyuran di sosial media ga jelas atau tidak memanfaatkan waktu, kepandaian serta fasilitas internet untuk belajar dengan baik. If you guys keep doing that, i promise you that you will regret it one day. Menyesal karena menyia-nyiakan semua potensi dan fasilitas yang ada dengan hal remeh temeh. Ke depan adalah era pertarungan di bidang ilmu. Jika kita tak punya kehausan mempelajari ilmu di bidang masing-masing, tidak punya gairah untuk belajar dalam, tidak malu kepada Dia Yang memberikan amanah kehidupan ini. Well, what can i say - i won’t sugarcoat it- Shame on you!

No comments:

Post a Comment