Tuesday, December 14, 2021


 Sepetak Sajadah


Dunia di luar sepetak sajadah ini boleh berguncang segila apapun.

Tapi di dalam ruang sepetak ini aku menemukan ketenangan.


Kehidupan di luar sepetak sajadah ini bisa membingungkan sejadi-jadinya.

Tapi di dalam ruang sepetak ini aku menemukan keteguhan.


Perpisahan orang tua, menghadapi kesulitan ekonomi, menerjang ujian dalam hidup, menghadapi kebingungan dalam pekerjaan, mendera kebosanan, menyisir kesepian, menghela desah panjang, bersabar disakiti dan difitnah, semua bagaikan api dalam kehidupan. Yang membakar sesuatu yang tidak haq. Sakit, lelah, kecil hati saat menjalaninya. Tapi ketika kembali di ruang kecilku ini. Hanya ada aku dan Dia. Bahkan semua persoalan yang mengitar tak kuizinkan memasuki. Because this place, is my sanctuary. 


Kemanapun aku pergi ‘sepetak sajadah’ ini senantiasa ada. Dia tak terbatas oleh situasi dan keadaan. Saat di kendaraan, saat di terminal, saat di rumah sakit, saat di kantor dll. Dalam keadaan sehat atau sakit. Berdiri atau berbaring. Ruang itu selalu ada. Karena kita membutuhkan-Nya. In every single step of our way.


Bukankah setiap kita punya medan perjuangannya masing-masing? Sebuah kesulitan dan tantangan yang tak banyak orang ketahui. Kadang bahkan orang-orang terdekat kita pun tak menyadarinya. Tapi adalah kesulitan itu sendiri yang membuat kita bertumbuh dan memberikan makna pada ruang sepetak sajadah ini. Sebuah ruang teduh di tengah terik kehidupan yang terasa menyengat. Sebagai ruang hangat saat kehidupan menggigit beku. 


Been through a lot in life. Rasanya saya bisa sampai pada satu kesimpulan bahwa ruang inilah yang menyelamatkan saya. Dan saya boleh kehilangan apapun kecuali sepetak ruang sajadah ini…

No comments:

Post a Comment