Salah satu waliyullah yang menjelaskan dengan gamblang tentang persoalan qalb adalah At Turmudzi. Beliau menerangkan bahwa qalb itu strukturnya terdiri dari 4 tingkatan:
1. Shadr (dada)
2. Qalb (hati)
3. Fu’ad (hati lebih dalam)
4. Lubb (hati yang terdalam).
Fu’ad atau lubb adalah aql hati atau aql jiwa. Ini beda dengan pikiran yang diproses dalam otak kita. Semua yang ada di raga adalah bayangan dari jiwa. Kalau raga punya mata, maka jiwa juga punya mata. Raga punya telinga karena itu bayangan dari jiwa yang punya telinga. Hanya kualitas yang dimiliki jiwa lebih tinggi, seperti halnya perbedaan antara benda dan bayangannya.
Setiap tingkatan struktur qalb akan teraktivasi oleh cahayanya masing-masing, seperti yang disebutkan dalam Al Quran.
Shadr terkait dengan cahaya islam.
Qalb terkait dengan cahaya iman.
Fu’ad (akal hati yang pertama) terkait dengan cahaya ihsan.
Lubb (akal hati yang terdalam) terkait dengan cahaya tauhid.
Orang yang telah memiliki cahaya islam, cahaya iman dan cahaya ihsan disebut orang telah beragama, insan yang telah memenuhi kondisi Ad Diin. Ingat hadis Jibril yang datang kepada Rasulullah dan para sahabat. Dikatakan beragama harus punya aspek islam, iman dan ihsan. Tapi itu bukan sekedar kata-kata, islam, iman dan ihsan yang dimiliki seseorang mewujud sebagai cahaya dalam dirinya, jadi bukan sekedar ungkapan dan tidak bisa asal diklaim. Setiap kebaikan yang tampak dalam diri insan dan anugerah yang Allah berikan kepada insan itu ada cahayanya, orang yang punya mata hati bisa melihat hal tersebut.
Semoga Allah Ta’ala menganugerahi kita cahaya-Nya. Aamiin.
(Referensi : Materi Serambi Suluk, Zamzam AJT, Jakarta 2008)
No comments:
Post a Comment