Dunia dan kehidupan yang berjalan di dalamnya adalah bagaikan sebuah simfoni yang agung, maka tujuan utama setiap ciptaan adalah untuk menyempurnakan penciptaan simfoni ini.
Manusia menghabiskan tahun demi tahun dalam hidupnya, kebanyakan dalam keadaan tidak bahagia, tidak menemukan kebahagiaannya yang hakiki, senantiasa merasa ada ruang hampa dalam hati terdalam yang seringkali tidak dapat dijelaskan. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya setiap jiwa mengetahui bahwa dirinya diciptakan untuk menyanyikan suatu nada tertentu dalam hidup yang sekali ini, dan apabila nada itu belum ditemukan maka sang jiwa tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati.
Tidak ada satu jiwa pun yang berkata "Aku telah puas dalam kehidupan ini, aku tidak mempunyai keinginan lagi." Siapapun dia, apapun statusnya, baik ia kaya atau miskin, berada dalam kelimpahan atau berkubang dalam kekurangan, dalam semua kondisi kehidupan - manusia dalam hati yang paling dalamnya akan merasakan suatu kerinduan, menunggu sesuatu.
Apa sesungguhnya yang ia nantikan?
Yaitu untuk memenuhi misi hidupnya masing-masing. Suatu momen sakral manakala sang jiwa berhasil menemukan nada pribadinya dalam konstelasi harmoni simfoni semesta.
Selama manusia belum menemukan misi hidupnya, maka ia belum memainkan nada universal yang telah digariskan dan inilah sebenarnya tragedi terbesar dalam hidup. Karena sesungguhnya jika seseorang belum diberi rahmat Tuhan mengenali misi tersebut maka hidupnya hanya akan terombang-ambing dari satu kejadian ke kejadian lain sambil kehilangan maknanya yang terdalam. Ia akan dilanda kebingungan dan kehampaan di dalam hatinya.
Yaitu untuk memenuhi misi hidupnya masing-masing. Suatu momen sakral manakala sang jiwa berhasil menemukan nada pribadinya dalam konstelasi harmoni simfoni semesta.
Selama manusia belum menemukan misi hidupnya, maka ia belum memainkan nada universal yang telah digariskan dan inilah sebenarnya tragedi terbesar dalam hidup. Karena sesungguhnya jika seseorang belum diberi rahmat Tuhan mengenali misi tersebut maka hidupnya hanya akan terombang-ambing dari satu kejadian ke kejadian lain sambil kehilangan maknanya yang terdalam. Ia akan dilanda kebingungan dan kehampaan di dalam hatinya.
Maka terbekatilah ia yang Tuhan berikan jalan mengenali jati diri sejatinya, menemukan nada pribadinya dalam semesta dan menjalankan misi hidupnya di dunia ini.[]
(Hazrat Inayat Khan)
No comments:
Post a Comment