Wednesday, May 4, 2022

 Di sebuah restoran yang penuh dengan orang yang sedang menyantap makan siang.


Ada satu meja diisi oleh tiga orang. Tampaknya satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak perempuannya yang berusia remaja.


Masing-masing menyantap hidangan yang berbeda.

Nasi goreng, brokoli, ayam panggang untuk ayah.

Nasi goreng, ikan dan udang untuk ibu.

Keduanya dalam porsi besar, cukup untuk dua orang sebenarnya.

Sementara si anak perempuan asyik menyeruput semangkok kecil sup. Mungkin dia sedang diet. Maklum anak perempuan remaja, sudah mulai serius bersolek. Dia tentu harus menjaga berat badannya.


Di telinga kanan si ayah menempel earphone, ia sesekali tampak mengangguk-angguk seperti mendengarkan sesuatu. Yang pasti bukan mendengarkan istrinya berbicara, juga bukan mendengarkan anaknya. Karena tak ada satupun yang berbicara saat itu. Satu-satunya gerak mulut mereka adalah saat mengunyah dengan lahap makanannya masing-masing.


Kebersamaan yang unik.

Berada di tempat yang sama. Berdekatan, tapi tak saling bicara. Bahkan tak saling berpandangan. Entah kemana arah pandangan mata mereka masing-masing. Semuanya menerawang jauh-jauh. Demikian jauh penerawangannya sehingga tampak raga mereka disana namun dirinya sedang tak ada disana. Entah ada dimana.


Mungkin itu motto keluarga mereka.

Mangan oya mangan, sing penting kumpul.

No comments:

Post a Comment