Saturday, January 28, 2023

 Dengan cinta, api yang membakar jadi cahaya yang membahagiakan.


Cinta itu dayanya menakjubkan.

Lihat seorang ibu yang meregang nyawa melahirkan anaknya. Namun begitu si bayi lahir, ia peluk dan pelihara anak itu dengan penuh kasih sayang.

Lihat seorang ayah yang susah payah mencari rezeki sampai kadang menahan lapar seharian. Tapi begitu makanan ada di tangan, ia utamakan anaknya untuk makan terlebih dahulu.

Lihat seorang anak yang demikian mencintai orang tuanya dan ingin menyenangkannya. Bertahun-tahun dia menyisihkan uang untuk memberangkatkan orang tuanya ke tanah suci. Menyingkirkan keinginannya membeli ini dan itu demi membahagiakan mereka.

Lihat perjuangan seorang guru yang walaupun penghasilannya pas-pasan, ia tidak sampai hati meninggalkan anak-anak ajarnya untuk mencari pekerjaan lain. Demi membina percik semangat menuntut ilmu mereka, anak-anak didik yang dicintainya.

Cinta, suka cita dan keikhlasan adalah saling berkelindan.
Dengannya apapun dalam hidup dijalani dengan ringan saja hatinya. Walaupun secara fisik penuh perjuangan: kadang kurang tidur, adang menahan lapar dan ya, kadang harus menelan kekecewaan, menggigit amarah, menghela keengganan, mengenyahkan rasa takut, dan semua perasaan yang bergejolak sebagai manusia biasa. Tapi cahaya cinta selalu bisa menerangi semuanya. Bahkan relung tergelap yang pernah ada di kedalaman hati seorang manusia yang seolah tak terjamah.

Cinta adalah bahasa pertama kita, sebuah pengetahuan awal. Sejak jiwa-jiwa kita bersaksi di hadapan-Nya dan menjawab pertanyaan "Alastu bi Rabbikum" - "Bukankah Aku Rabb-mu?". Bukankah Aku Yang selalu mencintaimu. Dan kita sempat lupa saat terjun ke alam dunia ini, akan cinta sejati kita. Kemudian kita melompat dari satu kecintaan ke kecintaan yang lain. Dan selalu berakhir dengan kekecewaan, atau setidaknya menyisakan sebuah kesedihan. Karena obyek-obyek yang kita cintai pada akhirnya berpisah dengan kita.

Tapi kita perlu mengalami pasang surut dalam bercinta ini untuk akhirnya mengenal sang Cinta sejati dan agar kita menyadari akhirnya bahwa Dia selalu mencintai kita dan bersaksi kembali dengan sebuah keyakinan "bala syahidna" (betul kami menjadi saksi).*

* QS Al A'raaf [7]:172

Amsterdam, Sabtu malam 28 Januari 2023 / 7 Rajab 1444 H 

No comments:

Post a Comment