Connecting the dots
Hidup adalah rangkaian perjalanan dari satu titik ke titik lain.
Titik-titik itu jika dihubungkan satu sama lain akan membentuk sebuah gambaran tentang siapa diri kita.
Perentangan titik demi titik dimulai sejak lahir hingga seseorang berusia 40 tahun, dimana di usia itu seseorang harus mulai bertafakur, menghubungkan titik demi titik usianya dan mencoba melihat apa gambaran dirinya. Itu adalah fungsi dan tugas hidupnya di bumi. Sesuatu yang diminta dalam doa usia 40 tahun yang tercantum dalam QS Al Ahqaaf:15, yang meminta arahan bagaimana mensyukuri nikmat - pengaturan Allah - dalam hiduonya dan yang terkait dengan nikmat yang diberikan kepada kedua orang tua, yang dari mereka kita berasal secara jasadiyah. Kemudian meminta amal sholih yang Allah ridhoi, sebuah pekerjaan, kegiatan, tugas yang spesifik yang harus dilakukan selama hidup di dunia. Yang jika kita melakukan itu maka Kita meraih ridho Allah.
Oleh karenanya penting untuk berserah diri kepada pengaturan-Nya, agar posisi titik-titik itu menjadi tidak samar atau bahkan bergeser yang kemudian membuat sulit bagi kita untuk membaca bentuk yang ada tentang siapa diri kita.
Syukuri apa yang ada. Nikmati kehidupan masing-masing apa adanya. Dan tidak mudah untuk bersyukur itu, perlu rahmat Allah. Karena kekuatan Iblis akan senantiasa menggeser manusia dari titik koordinatnya dari saat ke saat hingga merusak pola dari gambaran yang semestinya,
“…kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” QS Al A’raaf 17
Amsterdam, 12 Juli 2023
8.00 am
No comments:
Post a Comment