Kalau yang namanya kesibukan itu tidak akan ada habisnya. Setiap hari kita selalu didera oleh sekian “to do list”. Tapi manusia itu kalau lupa Allah akan terlunta-lunta dalam ranah kesibukan yang tak bermakna. Seperti sudah mengerjakan banyak hal tapi ngga kemana-mana. Lebih tragis lagi, seperti sudah berbuat banyak kekaryaan dan kebaikan tapi di mata Allah itu tidak ada apa-apanya bahkan sebuah kerusakan. Na’udzubillahimindzaalik.
Kuncinya memohon Allah tuntun setiap saat. Agar kita tidak terseret pada pusaran ilusi yang tak berujung. Masalahnya di setiap saat ada amal-amal utama yang Allah kehendaki untuk kita lakukan. Maka harus terus waspada.
Misalkan, sebagai emak-emak, kalau menunggu waktu luang tersedia untuk mengerjakan tugas penerjemahan dijamin susah. Kalaupun ada, itupun tidak banyak, 1-2 jam dan butu pengkondisian hati dan pikiran untuk mengerjakannya. Belum tentu banyak waktu luang paralel dengan bisa lebih produktif. Ini bicara dari pengalaman sendiri. Mestinya jangan andalkan waktu luang apalagi sekadar kemampuan diri yang pas-pasan, harus minta Allah aturkan dan bukakan jalannya, nanti waktu-waktu yang ada akan terbuka, hanya kita mesti sigap dalam menangkapnya. Buat saya artinya bawa laptop kemanapun sebisanya, begitu ada waktu yg tersedia 5 menit pun ambil. Memang pegal sih, bawa jinjingan kemana-mana, tak jarang harus melawan lelah dan kantuk. Tapi itu bagian dari jihad, bersungguh-sungguh berusaha mensyukuri setiap penggal hidup yang Dia berikan. Semoga Allah ridho🙏🏻
No comments:
Post a Comment