Wednesday, August 14, 2013

Perintah Berperang

Diwajibkan padamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui

(QS Al Baqarah: 216)

Ayat di atas adalah perintah agar setiap hamba-Nya mempersiapkan diri untuk menghadapi perang. Memang ketika ayat ini diturunkan peperangan dalam bentuk fisik sedang terjadi di zaman Rasulullah.
Lalu apa relevansi ayat ini dengan kehidupan kita per hari ini? Terutama pada saat kita sedang tidak menghadapi peperangan secara nyata. Untuk menjembataninya, maka kita lihat ayat ini sebagai lanjutan dari ayat sebelumnya.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? 
Mereka ditimpa oleh bencana, kesempitan serta keguncangan (dalam kehidupan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" 
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

(QS Al Baqarah 214)

Jadi, peperangan batin dalam kehidupan adalah suatu keniscayaan yang dihadapi setiap ciptaan-Nya terlepas ia beriman atau tidak, karena itu semua adalah perwujudan rahmat Allah Ta'ala untuk mensucikan hamba-hamba-Nya. Mempersiapkan diri menghadapi itu semua dengan sabar, syukur, tawakal dan ikhlas adalah sebuah kewajiban untuk menghadapi hukum kehidupan yang telah ditetapkan-Nya dengan sikap yang terbaik.

(Disajikan ulang dari pengajian Hikmah Al Quran yang disampaikan oleh Zamzam AJT, 21 Januari 2006)


No comments:

Post a Comment