Secara hakikat apa yang ada di dalam hati itulah yang disembah, artinya apa yang bertahta dalam hati itulah yang mengontrol diri kita.
Dalam kisah Musa as, kaumnya setelah Allah selamatkan dan dibelahkan lautan pun tidak menjamin hatinya tawakal penuh kepada-Nya hingga mereka menyembah patung sapi emas. Sapi emas adalah simbol sesuatu yang menjamin kehidupan panjang dan manusia memang bertendensi untuk berpegang kepada sesuatu yang panjang umur. Bagi seseorang mungkin deposito adalah sapi emasnya, yang lain harta warisannya adalah sapi emasnya, yang lainnya bantuan keluarga atau pekerjaan dan bisnisnya adalah sapi emasnya. Inilah kecenderungan manusia. Sehingga tidak sedikit yang memandang fasilitas pensiun atau skema ‘passive income’menjadi dewa yang dikejar mati-matian hingga melalaikan akhiratnya. Adapun kalau seseorang beragama dengan benar tidak perlu seperti itu, karena pada kenyataannya seseorang memiliki sepuluh “sapi emas” pun tidak menjamin hidupnya bahagia, rumah tangganya tenteram atau kebutuhannya tercukupi.
Friday, June 29, 2018
Monday, June 25, 2018
Banyak orang yang terjebak dengan persepsi kemegahan dunia ketika merespon kata "diberikan nikmat"oleh Allah. Yang dibayangkan adalah uang yang berlimpah, karir melesat, bisnis sukses, kepemilikan aset-aset dunia yang wow padahal kalau boleh ditilik-tilik kata 'nikmat' dalam Al Quran tidak ada sangkut pautnya dengan kepemilikan dunia. Biasanya kata nikmat atau anugerah berkaitan dengan sesuatu yang halus dan letaknya di hati, seperti hadits Rasulullah saw berikut:
“Tidaklah Allah menganugerahkan kepada seseorang sesuatu pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.”
Jadi ketika tiba-tiba hati yang tenang menghadapi tingkah laku seseorang yang bikin kita mengelus dada, tiba-tiba diberi keriangan dan kesabaran menghadapi tingkah laku anak-anak yang kadang tak masuk akal, tiba-tiba diberi hati yang legowo dan memaafkan mereka yang menyakiti kita, nah itulah sebuah anugerah besar. Sesuatu kesegaran yang langsung diturunkan dari khazanah langit-Nya, sungguh tak ternilai harganya, karena tidak ada kursus singkat untuk mendapatkannya pun tak bisa diunduh di playstore.
But here is the tricky part... Kalau mau menerima kesabaran, maka harus berani diuji dalam kondisi dimana dibutuhkan kesabaran menghadapinya. Begitu pun kalau ingin diberi hati yang bersyukur harus bersedia ditempatkan dalam kondisi yang membuat sebagian besar manusia akan terjungkal karena keluhannya, hingga ia melihat saat hatinya disyukurkan , eh kok tiba-tiba lapang hati ini.
#Itu!
Subscribe to:
Posts (Atom)