Saturday, June 16, 2018

Hari menjelang sore, pak supir angkot itu menghitung lembar demi lembar uang ribuan dan receh yang dia kumpulkan di 'dashboard' kendaraan yang ia sewa untuk setengah hari itu. Akhir-akhir ini pendapatannya dari menarik angkot tidak sebesar dulu. Orang banyak yang beralih menggunakan moda transportasi lain. "Begitulah roda kehidupan..." pikirnya dalam-dalam. Namun ia masih menekuni profesi ini karena mencari kerja pun tidak mudah, apalagi untuk usianya yang sudah kalah dalam kompetisi meraih kerja dengan anak-anak muda lulusan perguruan tinggi yang pintar-pintar dan masih penuh tenaga. "Lumayan masih bisa bikin dapur ngebul dan memberi jajan sekolah anak-anak,"katanya di dalam hati, menyemangati dirinya sendiri.

Saat ia tengah merapikan satu demi satu lembaran uang ribuan yang lecek itu, seorang pengemis menghampirinya di sebuah lampu merah sambil menengadahkan tangan. Lalu tanpa berpikir dua kali sang pak supir meraih tangannya di kumpulan uang koin 500 dan 1000 rupiah dan memberikan beberapa keping koin untuk sang pengemis, dan itu tidak hanya di satu perempatan lampu merah. Jumlah dua ribu atau tiga ribu rupiah berarti setara kira-kira dengan satu orang penumpang yang dia tunggu kedatangannya dan dia selisik di setiap gang di sepanjang jalan yang ia lewati. Dalam kondisi pas-pasan  dan berpeluh keringat pak supir lapang hatinya untuk bisa berbagi sementara pada saat yang sama orang yang kantungnya lebih tebal, berkendaraan mewah dan nyaman ber-ac enggan membuka pintu kaca mobilnya untuk berbagi malah menuduh dalam hatinya kepada sang pengemis bahwa ia seorang penipu.

...
"Tidak ada sifat yang paling cepat mendatangkan rahmat Alah kecuali kepemurahan."- Rasulullah saw

Dengan kepemurahan itulah seseorang menjadi wali Allah,
Dengan kepemurahan itulah Ibrahim menjadi khalilullah, ia yang tidak pernah menyantap makanan kecuali berjalan untuk menemukan manusia lain yang dapat ia bagi makanannya.

Kita semua butuh pertolongan Allah dalam hidup ini. Untuk mendapatkan pertolongan-Nya kita harus pandai-pandai memikat-Nya. "Sebaik-baik pemikatan kepada Dia adalah dengan memancarkan asma-asma-Nya."- Mursyid Zamzam.

No comments:

Post a Comment