Friday, June 29, 2018

Secara hakikat apa yang ada di dalam hati itulah yang disembah, artinya apa yang bertahta dalam hati itulah yang mengontrol diri kita.

Dalam kisah Musa as, kaumnya setelah Allah selamatkan dan dibelahkan lautan pun tidak menjamin hatinya tawakal penuh kepada-Nya hingga mereka menyembah patung sapi emas. Sapi emas adalah simbol sesuatu yang menjamin kehidupan panjang dan manusia memang bertendensi untuk berpegang kepada sesuatu yang panjang umur. Bagi seseorang mungkin deposito adalah sapi emasnya, yang lain harta warisannya adalah sapi emasnya, yang lainnya bantuan keluarga atau pekerjaan dan bisnisnya adalah sapi emasnya. Inilah kecenderungan manusia. Sehingga tidak sedikit yang memandang fasilitas pensiun atau skema ‘passive income’menjadi dewa yang dikejar mati-matian hingga melalaikan akhiratnya. Adapun kalau seseorang beragama dengan benar tidak perlu seperti itu, karena pada kenyataannya seseorang memiliki sepuluh “sapi emas” pun tidak menjamin hidupnya bahagia, rumah tangganya tenteram atau kebutuhannya tercukupi.


No comments:

Post a Comment