Sunday, November 18, 2018

Di tempat kerja saya ada seorang kolega yang juteknya ga ketulungan. Pokoknya setiap kali ketemu dia pengennya cepat-cepat mlipir supaya berjauhan dengan energi negatifnya. Beliau kalau bicara ketus dan kerap melempar lirikan mata tajam yang bikin hati ciut. Saya bukan satu-satunya orang yang merasa hal seperti ini. Yang lain juga merasa demikian, pokoknya “stay away from her!”
Hingga suatu malam di acara makan malam bersama rekan kantor. Ndilalah bu jutek ini out of many places memilih duduk di hadapan saya. Saya coba melempar senyuman saat dia menarik kursi untuk duduk, dan seperti biasa beliau tidak pernah membalas senyum dan sapa saya. (Mengelus dada). Saya coba fokus saja dengan menu udang dan kepiting goreng nikmat yang ada. Sampai pada satu titik dimana dia coba selfie - mengambil foronya sendiri dan saya menawarkan diri untuk ambil beberapa foto dari berbagai sudut. Ternyata dia sangat suka difoto dan minta saya ambil beberapa foto lagi dan dia suka! Dan akhirnya sesi makan malam berubah diselingi sesi foto karena saya arahkan gaya dia bersama rekan lain untuk ambil beberapa gambar yang menarik. Saat itu suasana mulai mencair, dia berkisah banyak, tentang perjuangan hidupnya, tentang masa-masa getirnya. Saya jadi paham bahwa kemasaman wajah yang beliau tampakkan adalah residu dari perjuangannya melawan dirinya sendiri melalui ujian kehidupan.
Bukan sekali ini saya berinteraksi dengan orang yang sangat masam awalnya tapi kemudian jadi berkawan akrab setelah mereka membuka dirinya, dan selalu didahului dengan kita yang membuka diri dan menawarkan sesuatu kebaikan yang akhirnya mereka terima.
Ada kegetiran tersembunyi di balik perilaku tidak sopan dan menjengkelkan seseorang. Itu yang kadang kita luput melihatnya karena tersentak oleh aura sifat buruknya semata.
“Everybody fights their own battle, so be kind” begitu kata orang bijak.
Oh, dan mbak yang tadinya jutek itu setiap kali bertemu saya jadi super duper ramah dan mengembangkan senyum lebar. It’s amazing how things can change over a small favour of taking somebody else’s picture.

No comments:

Post a Comment