Sunday, February 9, 2020
Kadang dalam hidup kita menemui orang yang paras wajahnya demikian judes, perilakunya mengesalkan dan kata-katanya menyakitkan. Hal yang terbaik menjalani situasi seperti itu adalah memaafkan, biarkan adegan itu berlalu dan jangan biarkan kita tertular oleh hawa negatif yang mereka bawa.
Orang yang perilakunya demikian, justru kita harus bersimpati kepada mereka alih-alih membencinya. Karena mereka sebetulnya sedang “sakit” hatinya dan masih berjuang mengatasinya hingga mengeluarkan energi negatif ke sekelilingnya. Jika kita berespon sama, membalas kejelekan dengan kejelekan maka berarti hati kita juga masih sakit. Karena hati yang sehat tidak akan terpengaruh oleh keadaan luar.
Perumpamaannya seperti permukaan kulit yang sakit dan meradang dimana sebuah belaian lembut atau hembusan angin saja bisa membuatnya bertambah sakit, apalagi sebuah tepukan keras. Dunia akan selalu menguji respon kita dalam menghadapinya. Belajarlah dari para Nabi dan wali-Nya, bagaimana sulitnya kehidupan yang mereka tempuh dan tidak jarang yang berakhir menjelang kematian dengan cara yang mengenaskan. Tapi hati mereka senantiasa tersenyum dan memuji-Nya, bahkan hingga akhir nafas tetap menyebut nama-Nya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment