Wednesday, February 12, 2020
“Saya sudah berdoa bertahun-tahun tapi belum dikabulkan juga”
“Katanya kalau sedekah akan diganti berlipat ganda, tapi kok saya tidak terima apa-apa?”
Pernah melontarkan pertanyaan seperti itu walaupun hanya di dalam hati?
Sungguh Allah Maha Mendengar dengan nyaring, walaupun tak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya. Jika pernah melontarkan pertanyaan yang berlandaskan keraguan seperti itu lekas-lekaslah istighfar. Karena kata Rasulullah justru salah satu penyebab doa jadi tidak dikabulkan karena pertanyaan yang mencoreng aqidah seseorang seperti itu.
Perkara waktu pengabulan doa tentu Allah Yang Maha Tahu kapan saat yang terbaik. Belajarlah dari Nabi Zakariya yang berdoa meminta keturunan sejak usia muda belia dan ketika memasuki usia 80 tahunan pun beliauu tetap berdoa dengan santun, hingga doanya diabadikan dalam Al Quran, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.” Kemudian janji Allah bahwa Zakaria akan mendapatkan seorang keturunan bernama Yahya, yang kemudian juga menjadi nabi. Dalam Al Qur’an dikatakan keistimewaan seorang Yahya, “Kami belum pernah memberi nama seperti itu sebelumnya.” (QS Maryam [19]:7). Demikianlah buah kesabaran dari penantian panjang, bahwa seorang Yahya harus ditebus dengan penantian sekian lama dari orang tuanya.
Hati-hati dalam menggugat apa-apa yang sudah Allah janjikan dalam Al Qur’an. Biasanya kita melontarkan pertanyaan yang tidak senonoh karena tidak paham bentuk pengabulan Allah seperti apa. Seperti ketika menanyakan ihwal pelipatgandaan sedekah. Yang ia hitung kalau sedekah seratus ribu rupiah maka setidaknya satu juta rupiah akan dia terima dalam waktu yang tidak lama. Sepuluh kali lipat saja. Begitu upaya dan harapannya dalam berdagang dengan Allah. Namun yang tidak dia pahami, kadang pemberian-Nya tidak melulu berbentuk nominal. Sebab apalah artinya uang mengalir banyak tapi badan sakit dan harus keluar masuk rumah sakit serta sehingga tidak dapat menikmati rezeki dengan optimal? Atau apa gunanya harta melimpah tapi tidak ada kedamaian dalam rumah tangga, atau anak dibuat bermasalah? Jadi bentuk pelipatgandaan yang Allah beri sungguh beragam. Kita yang harus membuka mata lebar-lebar dan mensyukuri semua yang ada. Do not take it for granted.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment