Wednesday, May 12, 2021

 43 Tahun dalam 1,5 Jam


Hari Senin malam lalu saya mencoba mempresentasikan perjalanan hidup saya di depan sahabat-sahabat dalam acara ikhtiar membaca kitab diri. Ketika melihat lagi ke belakang berbagai episode kehidupan yang telah saya lalui, saya menjadi semakin kagum dengan Sang Pencipta. Bagaimana Dia menjalin takdir demikian sempurna. How one thing leads to another. Bahwa jika saya tidak melalui sebuah episode kelam sekalipun ternyata saya tidak akan berada di titik sekarang ini. Dan semua hal -ya saya bersaksi - SEMUA hal itu memperkaya diri saya. Masya Allah.

Saya sudah mempersiapkan draft presentasi sebagai panduan sebelumnya. Tapi toh pada pelaksanaannya waktu berlalu begitu cepat. Tidak mungkin saya menyampaikan setiap aspek yang bersifat monumental yang disebar dalam perjalanan 43 tahun kehidupan dalam waktu 1,5 jam. Artinya apa yang saya sampaikan baru satu lapis bagian dari puncak gunung es yang begitu dalam.

Dengannya saya jadi lebih paham kenapa mengenal Tuhan itu prosesnya lama dan panjang sekali, mulai dari alam persaksian (ala alastu), alam rahim, alam dunia ini, alam barzakh, padang mahsyar, bahkan setelah surga dan neraka pun akan ada alam lain yang masih terbentang. Karena Dia ingin memperkenalkan aspek luar dan batinnya. Its' amazing...

Lalu, dalam waktu 43 tahun itu, setidaknya selama 15.695 hari saya menapaki hamparan takdir yang telah Dia tuliskan. Itu setara kira-kira dengan 376.680 jam dalam treatment Ilahiyah. Dan itu dalam hitungan satu hari sama dengan 24 jam di bumi. Bandingkan dengan di Venus dimana satu hari setara dengan 5.832 jam atau di Jupiter yang satu kali rotasinya hanya memerlukan waktu 10 jam. Kadar 24 jam itu yang paling optimal bagi pertumbuhan makhluk hidup. Planet bumi jadi tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin. It's livable. Seperti takdir kehidupan kita yang very much livable, walaupun kerap manusia keluhkan dan bahkan ditolak mentah-mentah. Na'udzubillahimindzallik.

Demikianlah perputaran roda kehidupan sudah didesain dalam setelan yang paling sempurna. Agar tidak terlalu cepat hingga kita missed all the details in life ataupun terlalu lama hingga kita tidak punya stamina untuk menjalaninya. Benarlah kiranya apa kata Einstein kenapa waktu dibentangkan sedemikian rupa, bukankah Dia yang bisa membuat sesuatu dalam sekejap kuasa melakukannya? Jawabnya:
“The only reason for time is so that everything doesn't happen at once.”

No comments:

Post a Comment