Friday, May 14, 2021

 Sudut Pandang Lain


Kerap kali, penyebab utama penderitaan kita adalah karena kita yang salah dalam memandang dan membaca kehidupan. Maka melalui Al Qur'an dan sunnah Rasulullah kita diajarkan untuk melihat kehidupan sebuah sudut pandang lain. Sebuah cara pandang yang lebih menentramkan hati dan membuat kita menjadi nyaman menjalani takdir dan ketetapan yang Allah turunkan untuk masing-masing.


Berikut salah satu contoh memandang dengan sudut pandang lain. Ketika seorang sahabat di zaman Rasulullah berencana untuk pindah rumah agar lebih dekat ke mesjid Nabi rencana tersebut dilarang oleh Rasulullah. Aneh bukan? Bukankah dengan jarak yang semakin dekat dengan mesjid dimana Rasulullah saw sering berkumpul dan beribadah disana dengan para sahabat maka akan lebih memudahkan sang sahabat itu? Tapi begini alasan yang Rasulullah saw sampaikan,


"Langkah awalmu menuju mesjid adalah menghapus dosamu dan langkah berikutnya adalah mengangkat derajatmu."


Artinya semakin jauh jarak seseorang ke mesjid malah akan semakin banyak dosa yang dibuang dan semakin tinggi derajat seseorang itu. Jika sang sahabat itu pindah rumah maka ia akan kehilangan sebuah sarana dimana ia akan menebus dosa-dosa dan membersihkan jiwanya. Itu yang Rasulullah - sang insan mulia yang berpengetahuan tinggi - itu lihat. Menyadari hal itu, sang sahabat pun mengurungkan niatnya untuk pindah rumah.


Dalam hidup pun biasanya ada hal-hal yang serupa. Sebuah saat dimana pikiran kita berkata :

"Coba kalau pasangan saya seperti ini-itu, saya akan lebih mudah beribadah" 

"Andaikan saya punya ini dan itu, maka saya akan lebih banyak amal."

"Jika saja kondisi saya begini dan begitu, saya akan lebih banyak waktu untuk Tuhan."


I have learned the hard way. Bahwa memiliki pemikiran-pemikiran yang cenderung mengawang-awang dan tidak menjejak ke keadaan bumi kita hari ini malah akan melemahkan jiwa kita dan membuat kita sulit bersyukur. Karenanya kita tidak akan bahagia. Sebuah kondisi kesengsaraan yang kita buat sendiri, sebenarnya.


Ada sudut pandang lain dalam melihat keadaan yang kita rasa menyulitkan di hari ini. Belajar dari cerita sahabat Rasulullah di atas yang harus jalan jauh menempuh mesjid namun keadaan itu justru Allah desain untuk kebaikannya sendiri. Maka kesulitan dan keterbatasan dalam hidup ada di sekeliling kita sungguh bukan sebuah kebetulan. Kadang kita harus mendera kepayahan mencari nafkah dan pontang-panting berdagang, kadang kita diberi episode sakit, kadang dibuat keadaan sekitar kita seolah tidak optimal untuk beribadah. Kita harus bisa keluar dari semua keterbatasan yang ada dengan cara melihatnya dari sudut pandang lain. Dengannya pikiran dan jiwa kita menjadi bebas dari semua keterbatasan dan menjalani kehidupan apa adanya dengan suka cita. Ikhlas dengan apa yang Dia turunkan. Demikian dahsyat efek mengubah sudut pandang beberapa derajat saja dengan panduan Al Qur'an dan As Sunnah.[]

No comments:

Post a Comment