Monday, July 18, 2022

 

"Seandainya Allah menghukum manusia karena kejahatannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk melata sekalipun..." (QS An Nahl [16]:61)

Ini adalah sebuah realita. Jika Allah mengedepankan keadilannya kepada manusia, musnah sudah kehidupan di muka bumi ini.

Tapi Dia lebih mengutamakan rasa kasih sayangnya. Seperti yang dinyatakan dalam ayat pertama kitab suci Al Quran. Bismillahirrahmaanirrahiim.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Fakta bahwa dunia masih berputar saat ini adalah karena Allah masih memaafkan.
Memaafkan kita yang sering telat shalat bahkan kebablasan.
Memaafkan perilaku kita yang masih didominasi hawa nafsu dan syahwat.
Memaafkan pikiran-pikiran jahat dan keji yang masih bercokol dalam diri.
Memaafkan keterlambatan kita mengerjakan amr atau perintah-Nya.
Padahal dalam kesaksian Nabi Idris, yang kemudian dituliskan dalam kitabnya. Jangankan tidak mengerjakan amr-Nya, terlambat saja sudah menuai konsekuensi hukuman yang dahsyat. Itu terjadi pada salah satu benda langit yang terlambat menyambut seruan-Nya. Na'udzubillah...

Allah Ta'ala demikian bersabar atas segala kejahatan manusia. Adalah manusia yang tidak sabar dengan segala ketetapan-Nya. Padahal apa-apa yang Dia aturkan dalam hidup kita kurang-lebih, bahagia-sedih, sehat-sakit, sempit-lapang, semua hanya demi kebaikan kita semata. Sesuatu yang akal kita kerap belum mampu menjangkaunya. Seperti bayi yang menangis saat diimunisasi. Dia tidak paham. Dan bagaimana pula cara menerangkan manfaat imunisasi kepada akal seorang bayi?

Jadi kadang, hanya waktu yang bisa menyingkap kebaikan dari segala sesuatunya. Sabar saja. Just sit back and enjoy the ride...

No comments:

Post a Comment