Wednesday, May 28, 2025

One day at a time

 One day at a time

One step at a time

One breath at a time


Don't rush things. Ojo kesusu. 

Almarhum Mursyid saya berpesan, "Kalau suluk jangan ngoyo". 

Menjalani hidup itu tidak perlu dipaksa-paksakan. Jangan memaksakan agenda pribadi, karena kita tak berdaya berhadapan dengan takdir Allah. Bukan berarti tidak boleh usaha, tapi mesti tahu batasannya. Tahu diri, bahwa kita hanya hamba yang bisa ikhtiar tapi tidak boleh bertolak pinggang sok jagoan menentukan hasil akhir. Karena kita tidak tahu apa yang terbaik bahkan buat diri kita sendiri. 

Diwajibkan atas kamu berperang. Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagiu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.  - QS Al Baqarah [2]: 216.

Kita yang berhajat ingin cepat lulus.

Kita yang pengen cepat-cepat nikah. 

Kita yang berhasrat ingin cepat punya anak. 

Kita yang berambisi ingin cepat naik pangkat.

"Lebih cepat lebih baik" begitu jargonnya. Lalu kata siapa itu lebih baik? Kalau kita merenungi lagi ayat di atas, ternyata ide "itu lebih baik" bisa jadi sesuatu yang amat buruk. Sebuah ironi yang menyayat hati. 

Maka lepaskan ambisi ingin bercepat-cepat. Tak perlu juga jadi sengaja berlambat-lambat. Bergerak secara natural saja dari hari ke hari, dari saat ke saat. Mengalir ke hal-hal yang Allah mudahkan. Lalu tentang esok hari? Ssst, diamlah pikiran! Biar esok hari dipikirkan besok saja. Apalagi minggu depan atau bahkan bulan depan! Jangan berpanjang-panjang angan. Siapa tahu malah ajal menjemput lebih dulu. Yang penting kita sudah ikhtiar dengan optimal dan menggunakan akal logika dan segenap kemampuan yang Allah berikan dan kesempatan yang Allah bukakan untuk menata hidup sambil menjaga hati agar tidak terseret keluar dari saat ininya. Agar kita menjadi hamba-Nya yang bersyukur.[]

Amsterdam, 28 Mei 2025 / 1 Dzulhijjah 1446 H 


No comments:

Post a Comment