Saya tumbuh dalam asuhan kedua orang tua yang (hampir) tidak pernah berkata "I love you" atau "Mama/ Papa sayang kamu". Kalimat itu hanya saya dengar di film Hollywood atau sinetron. Saya tidak sedang mengeluhkan hal ini, hanya menyadari bahwa setiap orang punya bahasa cintanya masing-masing.
Memang Mama saya tidak pernah berkata "I love you", tapi saya merasakan kerenyahan cinta dan kasih sayang setiap kali beliau menyuapkan makanan ke dalam mulut saya. Bahkan sampai saya kuliah, kadang saya masih disuapi kalau makan. Saya mencium aroma cintanya di setiap masakan yang dia masak khusus untuk saya atau karena ada permintaan dari saya. Food is my mother's love language.
Papa saya beda lagi. Love languagenya adalah dengan banyak mendampingi saya dalam hampir setiap kegiatan. Beliau yang menjemput saya setiap pulang sekolah atau pulang les di sore kadang jelang malam. Beliau yang mengantar dan menunggu saya les Fisika di Jalan dr. Curie Bandung, les Bahasa Inggris di jalan Buah Batu, les komputer di Jalan Braga, bimbingan belajar di daerah Dago. Just being there was my father's love language.
Dan kalau kita telusuri ke perjalanan hidup masing-masing, semua bahasa cinta itu adalah sebuah bentukan dari sebuah proses yang berlangsung lama. Dari interaksi orang tua kita dengan orang tuanya sendiri juga. Dengan memahami hal ini, kita bisa menjadi lebih berempati dan bersimpati kepada bahasa cinta setiap orang dan memberi definisi ulang pada apa maka "romantis". Bahwa tidak setiap orang biasa memberi bunga, kado, kartu ulang tahun, makan malam di tempat romantis dan berbagai gestur romantis yang kita lihat di film atau sosial media. Tapi coba lihatlah upaya seseorang untuk sekadar membuatkan kopi, mengantar jemput, mencucikan pakaian, memasak atau memesankan makanan buat kita dan banyak perbuatan baik dan perhatian tulus keseharian yang terpancar. Dan lihatlah dekat-dekat, bukankah itu pun sesuatu yang romantis? Do you feel the love? And if you don't, perhaps you should try harder. []
Amsterdam, 27 Mei 2025
11.37 siang, saat musim semi yang mendung dan berangin dingin dengan suhu 15 C
No comments:
Post a Comment