Apa tugas terbesar kita sebagai manusia di penggal kehidupan yang singkat di dunia ini?
Bekerja keras untuk memahami Al Quran sedemikian rupa sehingga kita bisa memetakan diri kita ke dalam Al Quran.
Sebab hal yang paling shahih dalam membangun agama (ad diin) adalah ketika semua langkah hidup kita adalah refleksi dari Al Quran, ketika itu terjadi maka kita akan dikatakan telah mengimani Al Quran sepenuhnya. Mengimani kenabian Rasulullah Muhammad SAW pun tidak akan bisa tanpa melampaui pengimanan yang benar terhadap Al Quran, oleh karenanya iman kepada rasul-rasul menduduki peringkat keempat dalam skema rukun iman, setelah beriman kepada Allah, para malaikat dan kitab-kitabNya.
Kalaupun kita sudah mulai belajar Al Quran tapi dalam keseharian sepertinya Al Quran dengan kehidupan kita seperti dua sungai yang berjauhan dan tidak berhubungan maka sebenarnya kita tengah hidup dalam sebuah kerugian yang besar! Ketika kita di satu sisi memandang kehidupan dan tenggelam di dalamnya kemudian menempatkan Al Quran hanya dalam sekat-sekat kehidupan lain yang bersifat ritual semata maka betul-betul ada yang salah di situ. Kita harus SERIUS memohon kepada Allah, inayah-Nya, hidayah-Nya, taufik-Nya agar diberi rezeki oleh Allah Ta'ala berupa kedekatan hati dengan Al Qu'an.
Jika kita semua sudah mencapai titik itu, ketika antara diri dan Al Quran seperti cermin, atau secara efektif kita sudah menjadikan Al Quran sebagai imam besar kita, baru rasanya bermakna hidup ini, dan itulah tugas terbesar kita sebagai manusia
(Adaptasi dari Kajian Hikmah Al Quran yang disampaikan oleh Mursyid Zamzam AJT, 30 Desember 2015)
No comments:
Post a Comment