Saturday, September 16, 2017

Kuncinya: Sabar & Tawakal

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan." (QS Al Ankabut [29]:57)

Setinggi apapun pangkat seseorang, sehebat apapun dia tidak akan ada yang bisa mengelak kematian. Pertanyaan berikutnya, apakah kehidupan berhenti begitu saja setelah ruh dan jiwa berpisah dari jasad seseorang?

Di ayat berikutnya Allah berfirman:
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal shalih, sungguh mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan." (QS 29:58)

Siapakah mereka?

"(yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya."(QS 29:59)

Kualitas sabar dan tawakal hanya bisa muncul saat dipaparkan dengan keadaan yang membuat potensi tersebut bertumbuh. Sabar dengan kekurangan atau kelimpahan, sabar dengan doa yang belum terkabul, sabar dengan kondisi yang ada, sabar dengan kelakuan pasangan, orang tua atau mertua dsb. Begitu juga tawakal hanya muncul saat dunia disempitkan dan sandaran kita hanya kepada-Nya, menempa kesadaran dalam diri bahwa Dia-lah satu-satunya yang dapat diandalkan, Dia-lah pelindung sebaik-baiknya, Dia-lah pemberi rezeki yang terbaik. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Al Ghazali, "Sesungguhnya kami telah menjelaskan makna ucapan “laa ilaaha ilallahu” dan makna ucapan “laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Dan sesungguhnya orang yang tidak mengucapkan kedua kalimat tersebut dari penyaksian hati, maka tidak tergambarlah daripadanya keadaan tawakal." Artinya seseorang hanya bisa bertawakal dengan benar ketika cahaya tauhid mulai menyala dalam dirinya. Tawakal tidak sama dengan pasrah dalam arti tidak melakukan sesuatu karenanya Imam Ghazali pun mengatakan bahwa mujahadah adalah tiang dari tawakal.

Mari kita bercermin kepada hadits Rasulullah saw yang menyebutkan tentang tawakal agar jangan hati ini dibuat murung oleh penundaan suatu pengabulan doa dan tenggelam dalam kekhawatiran yang tidak perlu menghadapi riak kehidupan dunia. Rasulullah saw telah bersabda, “Jikalau kamu bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sesungguh-sungguhnya, niscaya Allah memberi rezeki kepada kamu sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung yang keluar pagi-pagi dengan perut lapar dan pulang sore-sore dengan perut kenyang. Dan hilang gunung-gunung penghalang sebab dengan doamu.”[]

No comments:

Post a Comment