Seorang buta masuk ke dalam rumah lalu di dalamnya ia tersandung oleh bejana-bejana yang ditumpuk.
Ia berkata, "Kenapa bejana-bejana ini tidak diangkat dari jalan dan dikembalikan ke tempatnya!"
Lalu dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya bejana-bejana itu sudah ada pada tempatnya, akan tetapi engkau yang tidak dapat melihatnya."
Orang yang buta mata hatinya akan berjalan seperti orang yang buta, kerap kali menabrak ini dan itu dan bisa jadi akan mendatangkan kerusakan yang jauh lebih besar daripada sekedar hilangnya penglihatan ragawi. Banyak pagar jalanan yang dilabrak dan rambu dalam perjalanan yang diterobos oleh seorang yang buta mata hatinya. Karena yang ia lihat hanyalah bayangan ilusi yang diproyeksikan oleh angan-angan hawa nafsu dan syahwatnya semata.
"Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat ia akan lebih buta pula dan lebih tersesat dari jalan yang benar."(QS Al Isra:72)
- Adaptasi dari Ihya Ulumuddin, Al Ghazali
- Adaptasi dari Ihya Ulumuddin, Al Ghazali
No comments:
Post a Comment