Thursday, August 31, 2017

Saat Pisau Tidak Diijinkan Untuk Memotong

Pisau sudah digenggam erat di tangan Ibrahim sang kekasih Allah. Ismail pun sudah berserah diri menghadapi takdirnya dengan ksatria. Tapi hal yang aneh terjadi, pisau setajam itu tidak mampu membelah leher anak mulia itu, bahkan tidak ada sedikit pun luka di kulitnya. Dicoba lagi, gagal lagi. Sampai akhirnya pisau itu dicoba dihentakkan ke batu besar untuk menguji kekuatannya, dan batu itu pun terbelah! Akhirnya Allah menurunkan petunjuknya yang jelas untuk mengganti Ismail dengan seekor domba. Dan dengan pisau yang sama sang domba pun dikorbankan.

-----
Pisau yang tajam sekalipun tanpa kehendak Allah tidak akan mampu memotong.
Kita sering lupa dan tertutup oleh ilusi dunia bahwa semua terjadi sekadar karena hukum sebab akibat, that we are in control of our life. Tapi belajar dari kisah di atas, sang pisau yang tidak dapat dipakai memotong, sama seperti halnya api yang dulu berubah menjadi dingin ketika Ibrahim dibakar. Semua hal hanya bisa menjalankan fungsinya dengan ijin Allah semata.

Jadi bukan gaji bulanan yang mencukupkan kehidupan kita, bukan obat dan terapi itu yang bisa menyembuhkan, bukan makanan itu yang mengenyangkan, bukan upaya ini itu yang bisa membuat rumah tangga harmonis. Ada kuasa-Nya yang tersembunyi di balik itu semua, hal yang kerap luput dicecap oleh rasa hati manusia.

No comments:

Post a Comment