Thursday, August 31, 2017

Menanti Suara Azan

Suara azan adalah salah satu yang sangat saya rindukan selama berdiam di negeri ini. Paduan kalimat agung serta lantunannya yang menggugah hati selalu efektif menyentakkan saya dari kesibukan dalam keseharian. Konon, kalimat azan itu merupakan petunjuk yang diterima salah satu sahabat Rasulullah yang bernama Abdullah bin Zaid yang kemudian dibenarkan oleh Sang Nabi untuk kemudian menugaskan Bilal untuk mengumandangkan azan.

Minimal lima kali dalam sehari kita diajak untuk mengkalibrasi hati melalui sholat agar meluruskan niat dan meneguhkan pijakan dalam menempuh shiraathal mustaqiim masing-masing. Sungguh sebuah pertolongan dari-Nya agar jiwa kita tidak terlalu lumpuh oleh pengaruh dunia dan hati tidak terlalu keruh oleh gelora hawa nafsu dan syahwat yang masih menggurita.

Mengetahui waktu azan ini sangat penting jika kita ingin menggembirakan-Nya. Karena ibadah yang Allah sukai diantaranya adalah sholat di awal waktu. Rasulullah pun bersabda bahwa jika kita menjaga waktu-waktu sholat maka Allah akan memberikan penjagaan-Nya pula di antara waktu sholat. Bukankah sebuah 'perniagaan' yang sangat menguntungkan? Kita berjaga beberapa menit sementara Dia membalas dengan penjagaan berjam-jam waktu di antara sholat. Dan siapa yang lebih baik penjagaannya selain Allah Sang Penguasa seluruh alam?

Ijinkan saya bersaksi mengenai keajaiban menjaga sholat awal waktu itu. Buat saya pribadi masih merupakan perjuangan, kadang bisa kadang tidak, tapi Allah memang Maha Baik. Kita berjalan Dia berlari. Walaupun kerap belum bisa konsisten menjaga sholat di awal waktu, apalagi dengan perbedaan waktu sholat di negeri empat musim yang sangat mencolok. Sebagai gambaran, waktu sholat Isya di musim dingin jam 18.30 kemudian di musim panas jam 12 malam - segitu pun Allah sudah membalasnya kontan. Banyak kemudahan yang terjadi dalam kehidupan saya, dalam pernikahan, mengurus anak, menulis, menterjemahkan buku, bersosialisasi dll. Semua mengalir begitu saja. Maka saya selalu istighfar dalam hati kalau ada orang yang melayangkan pujian "teteh hebat! wah super! perempuan perkasa! Brilliant and powerful woman! Super mom! dll" karena saya tahu persis modal saya. Disitulah saya menyaksikan bagaimana Allah bekerja dalam hidup saya dengan cara-Nya yang indah dan kerap kali tak terduga.

Jadi, tidak ada sebenarnya masalah yang terlalu menghimpit, ujian yang terlalu berat, episode kehidupan yang terlalu melelahkan atau bayangan-bayangan suram apapun tentang kehidupan yang menghantui. Karena satu-satunya alasan kenapa semua itu seakan tak bisa dilampaui hanya karena kita belum menyerahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Bukankah itu seruan yang diulang sebanyak 8 kali dalam azan? "Allahu Akbar". Bahwa Dia lebih besar kuasanya dibanding masalah seberat apapun, Dia lebih besar pengampunannya dibanding dosa sekelam apapun, Dia lebih bisa menyembuhkan dibanding kekuatan penyakit seberat apapun, Dia lebih mampu menyelesaikan konflik kehidupan sepelik apapun. Ya, Dia yang memberikan pesan melalui azan yang menginterupsi derap langkah manusia dalam ruang-ruang kesibukannya sambil berkata, "Come, let's talk, you don't have to get through this alone for I am with you always..." <3

No comments:

Post a Comment