Tuesday, September 12, 2017

Pemberian Berharga Bernama Ujian

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?

Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

(QS Al Ankabut [29]:2-3)

Salah satu karakter yang khas dari jiwa manusia yang masih lemah apalagi jiwa yang tidak mencari Allah adalah ia takut ujian. Takut diuji oleh kekurangan harta, takut penghasilannya berkurang, takut diuji oleh sakit, takut diuji oleh keadaan anak, orang tua dan mereka yang disayangi.

Padahal hukum kehidupan yang termuat dalam Al Quran berkata demikian:

"Dan Kami PASTI akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."(QS Al Baqarah [2]:155)

Dalam pengamatan saya selama menjalani jalan suluk (jalan pertaubatan) selama lebih enam belas tahun, mereka yang kemudian hatinya terpanggil untuk mencari Allah adalah yang telah 'habis' terbakar dalam ujian-Nya. Ada yang hancur rumah tangganya, ada yang dibuat kolaps bisnisnya, ada yang diremukkan fisiknya, ada yang dilemahkan kondisinya apapun itu Allah punya seribu satu cara untuk membuat fakir hamba-hamba yang Dia kehendaki. Sungguh sebuah undangan yang sangat-sangat mahal dari Sang Raja Diraja. Karena undangan itu tidak didapatkan oleh orang yang tertutup hatinya (kafir), mereka hanya akan dibukakan pintu-pintu dunia, sesuai dengan keinginan syahwat mereka - para pencari dunia akan tetapi setiap langkahnya membawa lebih jauh dari Allah Ta'ala.

Dan janganlah sekali-kali orang kafir mengira bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka melainkan supaya bertambah tambah dosa mereka (Q.S. Ali Imran [3]:178)

Percikan ilmu sepert ini bermanfaat agar para pencari Allah tidak kecil hati menghadapi tantangan kehidupan, tidak berputus asa jika doa belum juga dikabulkan dan tidak habis nafas dalam perjalanan yang terasa bagai tak bertepi.
Afterall, you are never walking alone...

No comments:

Post a Comment