Setelah Sulaiman as wafat pada 931 SM, kerajaan besar itu terpecah, sepuluh suku di utara menolak menerima Rehabeam -anak Sulaiman as - sebagai raja mereka, dan sebagai gantinya memilih Yerobeam, yang bukan dari garis Daud as, sebagai raja mereka. Maka terbentuklah kerajaan utara yang dikenal sebagai kerajaan Israel dan kerajaan selatan yang disebut dengan kerajaan Yehuda, dari nama suku Yehuda yang pertama kali menerima keluarga Daud as.
Dalam perkembangan sejarah berikutnya kerajaan Israel utara terlebih dulu hancur karena mereka tidak memiliki bait suci, akibatnya orang menjadi tidak patokan Allah. Kita bersyukur memiliki baitullah di Mekkah, itu yang menyatukan umat Islam, karena kalau tidak ada patokan arah manusia akan cenderung lari kemana-mana. Allah tentu Maha Mengetahui keliaran dan keganasan hati manusia.
Istilah 'Baitullah'sendiri bukan rumah Allah dalam makna yang sebenarnya, di dalam ka'bah juga kosong tidak ada apa-apa, itu sebuah simbol bahwa pernah ada kehadiran Ilahiyah di situ, terkait dengan para pembangunnya yaitu para nabi dan rasul sebelumnya. Karena kalau rumah Allah yang sebenarnya tidak akan mungkin dihancurkan.
Akhirnya kerajaan selatan pun hancur dan diambil oleh kerajaan Babilonia setelah raja mereka mulai sesat dan meninggalkan kitabnya.
(Sumber: Kajian Hikmah Al Quran yang disampaikan oleh Mursyid Zamzam AJ Tanuwijaya, 9 September 2006 & 'Kerajaan Yehuda'. Wikipedia)
No comments:
Post a Comment