Setiap manusia terlahir ke dunia dibekali dengan cahaya di dalam hatinya. Cahaya itu adalah bekal untuk menempuh perjalanan kehidupan di dunia, agar bisa membaca petunjuk-petunjukNya hingga tak tersesat jalannya, bisa mengerti ihwal nasib yang menimpa dirinya dan mengenal lebih baik Sang Pencipta.
Semakin ia dewasa kegelapan diri, orang tua dan dunia menyelubunginya hingga cahaya yang ia miliki saat lahir meredup. Untuk mengembalikan cahaya ini ia harus meminta bantuan seorang insan kamil, seseorang yang telah ditunjuki-Nya jalan dan cara untuk melahirkan kembali potensi suci setiap manusia.
Pertama ia harus memiliki keyakinan dan berbaik sangka kepada Allah lalu percaya sepenuhnya kepada sang guru sejati, seorang insan kamil yang memiliki tugas membimbing manusia untuk kembali kepada-Nya. Saat berguru kepada seorang insan kamil, Bawa Muhaiyyaddeen berkata bahwa seseorang harus menanggalkan semua yang ia genggam - gelarnya, pikiran-pikiran liarnya, keinginannya yang menggebu-gebu, serta syahwat yang menggelora- ia harus menyerahkan semuanya agar dirinya dapat ditata dengan baik. Hanya dengan cara ini maka sang guru sejati akan dapat membantu menyalakan kembali cahaya di dalam diri dan menjadikannya terlahir kembali.
"Ya, engkau harus lahir dua kali, sekali dari ibumu, Yang kedua, dari dirimu sendiri." Nabi Isa as.
No comments:
Post a Comment