Sumber kesedihan kebanyakan manusia adalah ketika mereka salah menautkan hati kepada obyek-obyek yang dianggap sebagai sumber kebahagiaan. Karena semua itu akan sirna pada saatnya.
Terlalu cinta dan tergantung kepada pasangan akan diuji oleh keterpisahan, sebagian harus diuji dengan ketetapan berbagi pasangan.
Terlalu sayang dan mengharapkan anak-anak akan diuji dengan kekecewaan manakala mereka tidak menjadi atau berbuat sesuai dengan kehendak orang tua.
Terlalu mengandalkan karir dan usaha akan diuji dengan kemandegan dan bahkan kemunduran usahanya.
Kemudian manakala hati meradang karena semua ujian itu, tidak sedikit yang menyalahkan Allah, berjarak dari-Nya dan mencari tuhan-tuhan semu lain yang mereka pikir bisa memberikan kebahagiaan sesaat. Hingga berhala mereka hancur karena proses kehidupan atau malaikat kematian yang datang menjemput tanpa kenal kompromi.
Seruan Allah melalui para nabi, wali atau orang-orang yang mencariNya serta sekian ragam warna kehidupan sepatutnya membuat manusia bertafakur akan keadaan dirinya. Akan sumber utama kegelisahan dan kegalauan diri. Semuanya bersumber dari tatanan hati masing-masing, bukan dari dunia luar yang hanya berfungsi memancing sifat tertentu yang tersembunyi dan mengerak di dinding hati. Demikian sulitnya seseorang membaca dirinya sendiri hingga Allah bantu dengan sekian banyak cermin kehidupan. Agar dengannya ia menyadari segenap kekurangan diri dan mulai mengganti tempat gantungan hati dari obyek-obyek dunia kepada Allah Ta'ala. Sumber segala ketenangan dan kebahagiaan.
Berkat kedekatan dengan Allah, maka Dia menurunkan ketenangan kepada hati mereka.
- Syaikh Abdul Qadir Jailani
- Syaikh Abdul Qadir Jailani
Hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang.
- QS Ar Ra'd:28
- QS Ar Ra'd:28
No comments:
Post a Comment