Allah Ta'ala secara Dzat tidak membutuhkan sesuatu apapun. Dia ada tanpa dilahirkan. Dia mengatur segala urusan tanpa membutuhkan alasan dan sebab akibat. Akan tetapi segenap asma-Nya membutuhkan wadah untuk bisa termanifestasi yang dengannya manusia menjadi lebih mengenal siapa Dia Sang Maha Pencipta.
Maka asma-Nya Ash Shabr membutuhkan wadah hati yang menahan sebuah keinginan yang tidak baik, mendera rasa sakit yang lama, menunggu dikabulkannya doa dan menahan diri dari membalas kepada orang yang berbuat jahat. Dengan semua perilaku itu cahaya kesabaran yang bersumber dari Ash Shabr mulai berpendar di dalam hati. Karenanya sang hamba bisa merasakan efek dari menahan diri dan bersabar dan orang sekitarnya pun dapat menyaksikan sebuah pagelaran kesabaran dari seorang manusia yang berusaha menempa diri dengan sifat-sifat Allah.
Demikianlah kehidupan adalah sebuah perjalanan untuk menyerap asma-asma Allah dan kemudian memancarkannya ke dalam diri dan ke segenap ufuk. Yang dengannya diri dan semesta menjadi lebih mengenal Allah. Orang yang berilmu inilah yang manakala ia tiada akan ditangisi kepergiannya bahkan oleh ikan-ikan, burung-burung, bahkan kursi tempat dia duduk karena kehilangan sesosok insan yang menjadi pewarta tentang siapa Dia. Semoga kita bisa menjadi salah satunya. Aamiin.
No comments:
Post a Comment