Tuesday, April 7, 2020

Dalam shalat bara'ah, shalat saat nisyfu sya'ban itu ada dua penekanan utama. Pertama, banyak-banyak minta ampun juga minta maaf terhadap sesama. Kedua, perbanyak membaca surat al ikhlas.

Kata "ikhlas" ini dahsyat, karena ketika Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril as, sang malaikat muqarrabuun pun tidak bisa menjawab dan malah bertanya kembali kepada Allah yang dijawab oleh Allah kira-kira begini,

"Ikhlas adalah rahasia antara Aku dan hamba-Ku."

Momen nisyfu sya'ban ini melalui shalat bara'ah kita diajak untuk bercermin ke dalam hati meneropong keikhlasan kita. Tak heran surat al ikhlas digaungkan sampai 500 sampai 1000 kali, tergantung riwayatnya. Mari kita lihat sekali lagi terjemahan surat yang mulia tersebut:

Katakan, Huwa (Dia)lah Allah yang Ahad.
Allah tempat meminta segala sesuatu.
Tidak beranak dan tidak dipernakkan.
Dan tak ada sesuatu yanh setara dengan Dia

Momen yang pas untuk kontemplasi dalam di tengah pandemi koronavirus ini. Ketika Dia mendemonstrasikan kekuasaan-Nya, satu jenis virus saja sudah membuat dunia guncang. Satu virus kecil dari alam dunia. Padahal bala tentara-Nya banyak yang lebih bisa mendatangkan kerusakan yang lebih dahsyat. Misal, dalam Kitab Nabi Idris kedua digambarkan ada malaikat ciptaan Allah yang besar sekali tubuhnya, demikian besar hingga ia bisa menelan bola dunia dalam satu kali telan.

Begitu banyak hal yang tidak kita tahu di alam raya ini sahabat. Apalagi kita terlalu tersibukkan oleh dunia. Tentang karir, tentang jodoh, tentang bisnis dll yang kita pikirkan siang dan malam dengan lupa menelusuri dari mana semua itu berasal dan kembali. Pun lalai meminta kepada Sang Sumber alam semesta, terkungkung oleh selubung gaji tetap, bonus pencapaian, dan skema ini-itu.

Dia yang demikian sabar kita acuhkan selama ini. Dia yang demikian menahan diri kita sekutukan. Dia yang meredam cemburu melihat kita berasyik-masuk dengan selain-Nya.

Kemudian, tiba-tiba satu ciptaan-Nya yang berserah diri dilepas. Merespon kezaliman manusia yang dikerjakan di luat batas yang dampaknya dirasakan oleh manusia sedunia. Rasulullah SAW mengatakan eabah bisa menjadi azab atau bisa menjadi rahmat bagi manusia. Dua-duanya sejatinya adalah sebuah kebaikan. Azab bersifat membersihkan dan rahmat bersifat perangkulan. Semuanya bertujuan satu agar kita kembali menghadapkan wajah sepenuhnya kepada-Nya. Agar bisa berkata dengan benar.
"Huwa Allah hu ahad."

No comments:

Post a Comment