Orang yang mengimani Al Qur’an akan menjadikan ia menyatu dalam setiap nafas hidupnya. Artinya Al Qur’an bukan hanya kitab yang dibaca di saat-saat tertentu tanpa paham artinya apalagi untuk diamalkan dalam keseharian. Jangan sampai kitab Al Qur’an hanya sebagai pajangan di rumah tanpa diraup manfaatnya.
Jika kita beriman kepada Hari Akhir, maka ketahuilah bahwa syafaat tertinggi itu diberikan oleh Al Qur’an. Dia juga yang akan menemani dan menyinari alam kubur seseorang yang sejak di dunia ini memang sudah berikhtiar untuk mengakrabkan diri dengannya. Bukan saja sekadar membaca atau menghafal –walaupun itu sudah bagus. Tapi lebih bermanfaat lagi jika seluruh panduan Al Qur’an dalam kehidupan kita amalkan dalam keseharian.
Misal dalam mengadapi kesulitan suasana di tengah wabah seperti ini, bagaimana kita mengimplementasikan firman Allah Ta’ala, “..jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu” (QS Al Baqarah : 153). Saat kita di tengah kebingungan, saat didera oleh sakit, ketika kesempitan terasa mencekik. Jangan panik dan emosi, coba tarik nafas dan sabar. Lalu berwudhulah dan serahkan semua permasalah hidup ke dalam pengaturan-Nya. Satu ayat saja dulu dilakukan. Sabar dulu lalu ikuti dengan shalat. Lalu sabar juga sambil menunggu hasil dan jalan keluar yang Allah mudahkan. Sambil menunggu dengan mengisi shalat-shalat sunnah yang lebih dari biasanya.
Sabar dan shalat. Lalu sabar dan shalat. Dan bersabarlah kemudian dirikan shalat. Jadikan itu sebagai sebuah kebiasaan dan lama-kelamaan akan menjadi karakter kita jika dalam menghadapi sesuatu. Bersamaan dengan itu. Perhatikan bagaimana Allah mengubah kehidupan kita dan melapangkannya dengan cara yang luar biasa.
Satu ayat amalkan. Lalu lihat bagaimana ia mengubah kehidupan kita. Semoga ayat itu menjadi syafaat di dunia dan akhirat. Kemudian lanjutkan dengan ayat lainnya. Perlahan tapi pasti hingga seluruh detak kehidupan kita dihiasi dengan cahaya Al Qur’an. Aamiin.
No comments:
Post a Comment