Saturday, June 12, 2021


"Rumi, you are in heaven!"

Kata kakaknya, sambil memperlihatkan kepada sang adik foto yang sudah dia edit sendiri.


Alhamdulillah, celetukan-celetukan anak tentang surga, akhirat, jiwa, Tuhan ini yang saya sangat syukuri. Menyadari bahwa mereka ada di lingkungan dimana mayoritas orang sudah bersifat skeptis kepada Agama, bahkan tak sedikit yang menjadi atheis. Buat kebanyakan orang Belanda yang relatif hidup dalam kenyamanan dunia - yang padahal sebuah kenyamanan semu dan sesaat- mengucapkan kata "Tuhan" itu aneh. It's not their favourite subject on a dining table and you don't even talk about this 'mumbo jumbo' alias nonsense dalam pandangan mereka, kecuali sesama penganut agama lainnya yang masih taat. Itu kenapa saya senang berteman dengan mereka, setidaknya kami tak canggung mengucap kata "Tuhan" atau "God bless" dalam hal apapun. Berdasarkan sebuah kesadaran bahwa hidup ini bukan kita yang punya dan bahwa ada Kekuatan lain di alam ini yang mengatur semesta. Sebuah Kekuatan Yang Agung yang memelihara kehidupan kita, dan sangat dapat kita andalkan.


Sebuah pengalaman hidup yang luar biasa. Saya jadi belajar bahwa sekadar mengucap "Tuhan", "God", "Blessing", "Alhamdulillah", "heaven" dan atribut-atribut agama serta ketuhanan lainnya adalah sesuatu yang benar-benar merupakan karunia yang datang dari-Nya.



No comments:

Post a Comment