Tuesday, September 18, 2018

Gimana ya mbak, masa depan anak dengan harga-harga serba mahal dan pendidikan di tanah air yang carut marut begini?
Gimana ya mbak, jodohku kok belum ketemu juga? Padahal sudah ikhtiar sana-sini.
Gimana ya mbak, rezekiku kok seret begini? Bisnis kurang sukses, kerja kantor ngga betah, mau usaha juga tidak mudah.
Nah, ini saat yang paling ideal untuk menguji keimanan kita kepada-Nya melalui ayat QS An Nahl: 97
"Barangsiapa yang beriman dan beramal shalih..baginya hayatan thayyiba (penghidupan yang baik)."
Iman: percaya penuh kepada-Nya. Yakin betul akan keluasan rezeki-Nya dan skema yang terbaik dalam hidup. Malu dong, setiap hari berucap takbir setidaknya 5 x 17 rakaat.
"Allahu akbar!" dengan lantang. Allah Maha Besar.
Benarkah?
Lebih besar mana kerasanya, persoalan hidup yang menghadang dengan Kuasa-Nya?
Lebih gentar mana menghadapi masa depan anak yang seolah terlihat suram, dengan kesadaran bahwa Allah jauh lebih saya kepada anak kita dibanding kita sendiri.
Lebih gelisah mana dihadapkan dengan fakta belum ketemu jodoh dengan tenang akan janjinya "Allah mencipta segala sesuatu berpasangan."
Lebih merasa aman mana, rezeki yang ada dalam hitung-hitungan manusia dengan rezeki yang ada di tangan Allah?
Itu baru bicara tentang iman. Karena kalau iman sudah ada baru amal shalih bisa teridentifikasi. Yaitu suatu kegiatan dan penyikapan yang terbaik dari saat ke saat, karena hati senantiasa terhubung dengan-Nya.
Yakinlah Allah tidak pernah dan tidak akan menzalimi hamba-Nya seujung rambut sekalipun.

3 September 2018

No comments:

Post a Comment