Bisa jadi tertundanya pengabulan doa kita, sulitnya rezeki, dan sempitnya penghidupan yang tengah kita alami sekarang ini adalah sebuah proses pembersihan dari kesalahan-kesalahan “kecil” kita yang terakumulasi sejak muda. Ketika kita curang mencontek saat ujian, ketika kita ngeloyor pergi tanpa membayar di kantin, ketika kita diam-diam saja melihat ada barang yang belum terbayar di supermarket, ketika kita melakukan “mark-up” atas biaya dinas dan pembelanjaan kantor, ketika kita mencuri waktu kerja dengan melakukan hal yang pribadi atau menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi dan lain sebagainya.
Seorang muslim itu orang yang jujur, bahkan kepada orang kafir sekalipun. Hal itu ditampakkan oleh sikap Rasulullah kepada seorang yang ingin masuk Islam, lalu diterima syahadatnya oleh sang baginda Rasul, akan tetapi Rasulullah justru tidak menerima kecurangan yang ia lakukan walaupun kepada orang kafir.
Hidup harus jujur, itu yang berkah dan menenangkan. Kecurangan sedikit pun akan mendapatkan balasannya. Syukur-syukur dibersihkan di dunia ini dibandingkan jika dibersihkan di alam nanti dengan derajat sakit yang lebih tinggi.
Jadi, waspadalah jika ada permohonan kita yang terhambat. Barangkali perkara jodoh, ingin keturunan, ingin anak sehat dan baik, ingin rumah tangga harmonis, dll yang belum dibukakan urusannya. Bisa jadi rezeki-rezeki itu terhalang oleh tumpukan dosa kecil berupa kecurangan yang kita remehkan bertahun-tahun. Astaghfirullah…
No comments:
Post a Comment