Tuesday, August 25, 2020

 Angin dingin mulai bertiup kencang.

Anak-anak dan orang tua mulai mengenakan jaket jika keluar rumah.

Kombinasi angin dan hujan biasanya efektif menggugurkan dedaunan yang berubah warna menjadi kekuningan.


Fall is coming. Musim gugur sudah melirik dari balik jendela. We have to say goodbye to the warmth of summer. Just move on. Seperti hidup, terus berjalan.


Perubahan empat musim menjadi ada karena bumi kita berotasi dengan  kemiringan 23,5 derajat. Dengannya intensitas paparan matahari di sebuah tempat di bumi pada waktu tertentu itu yang menciptakan empat musim. Dari mulai musim panas karena paparan matahari yang tinggi sampai di musim dingin yang kadang bisa bersalju tebal saat matahari seolah berjarak. 


Bagaimanapun Sang Pencipta sudah mengatur dengan amat presisi dengan menyimpan bumi berjarak hampir 150juta km dari matahari. Kalau terlalu dekat akan mati semua penghuninya karena variasi suhu yang ekstrem seperti di planet Merkurius yang siang hari bisa mencapai 430°C dan malam hari minus 180°C.


Hidup kita pun demikian, sudah diatur dan ditakar dengan presisi. Kapan basah, kapan kering, kapan senang, kapan sedih, kapan lapang dan kapan sempit. Inilah denyut semesta. Seperti jantung yang memompa isinya dan menghidupkan. Agar bangun jiwanya dan bangun raganya...aamiin.

No comments:

Post a Comment