Sekelebat pengalaman yang singkat, ketika dua lirikan mata beradu pandang
Sejak itu hatiku selalu tertawan kepada-Mu
Sejak itu hati selalu merindukan-Mu
Sejak itu hal selain-Mu menjadi kenikmatan yang hambar dan sesaat
Kurindukan tatapan itu selalu
Wahai Bulan Purnama yang kurindu menatap-Mu
Semua akan kuterjang demi menatap-Mu dalam-dalam
Biarkan setelah itu aku lebur bersama-Mu
Dan tak ada lagi yang memisahkan kita...
Amsterdam, Minggu 11.36 jelang siang hari
Musim panas yang hangat, 2 Agustus 2020, 12 Dzulhijjah 1441 H
No comments:
Post a Comment