Dalam kajian suluk online pertemuan keenam kemarin, salah seorang peserta berbagi sebuah kesaksian hidup bagaimana ketika kita meniatkan sesuatu untuk Allah Ta'ala walaupun jalan yang ditempuh dirasa berat pada awalnya, ternyata Allah akan selalu menolong dengan cara-Nya yang misterius dan luar biasa. Dalam kasus beliau adalah ketika dihadapkan dengan menikah dengan seseorang yang sebenarnya bukan seleranya, kalau boleh dikatakan tidak ada cinta di awal perkenalan sekalipun. Dengan berbekal niat untuk mendapat ridho Allah Ta'ala maka pernikahan pun dilangsungkan.
Satu tahun pertama guncangan mulai terasa intens. Sempat beberapa kali berpikir untuk mengakhiri pernikahan, akan tetapi keluarga tetap menahan agar jangan sampai pecah. Terseok-seok beliau mencoba melanjutkan bertahan di dalam bahtera pernikahan hingga akhirnya kesabaran beliau mulai menuai hasil. Saat ini pernikahan sudah menginjak tahun ke-14 (please correct me if i'm wrong) dan sudah dikarunai 3 orang anak plus satu anak lagi yang insya Allah akan hadir di bumi.
Saat ditanya, "Mbak, sekarang bisa melihat pasangan ini adalah yang terbaik dari Allah."
Tanpa ragu ia bisa menjawab, "Iya."
Masya Allah. Tidak akan dibiarkan mereka yang mempersembahkan sesuatu sekecil apapun untuk-Nya. Kita yang hanya berjalan sedangkan Dia datang berlari, sebuah simbol bahwa apa-apa yang kita persembahkan sebaik apapun itu kelihatannya sebenarnya tak sebanding dengan semua anugerah, karunia dan pertolongan yang Dia berikan. Dia sungguh Maha Penyantun.
Al-Baqarah : 207
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
No comments:
Post a Comment