Sunday, September 6, 2020

“Now I see if I wear a mask I can fool the world

But I cannot fool my heart…”

Reflection – soundtrack of Mulan


Sejak lahir dia merasa berbeda dari yang lain. Dan sedihnya, yang lain biasanya mempersepsikan perbedaan sebagai sesuatu yang buruk. Maka demikianlah ia tumbuh mendapat julukan “si bebek yang jelek” karena ia tumbuh tidak seperti bebek-bebek lain. Warna bulunya berbeda, paruhnya agak berbeda, selaput dan bentuk kakinya pun berbeda. Dan biasanya sesuatu yang berbeda akan jadi sasaran bullying dari sekitarnya. Itu terjadi pada si anak bebek ini. Bulan demi bulan ia jalani dalam penderitaan. 


Sampai suatu saat ia tak tahan lagi dan ingin mencari tempat dan lingkungan yang lebih baik untuk dirinya. Bertemulah ia dengan sekawanan angsa. Awalnya dia ragu, apakah seorang bebek bisa berkawan dengan kelompok angsa yang berbulu putih terang dan pandai terbang? Tapi ia memberanikan dirinya. Sampai ke sebuah sungai saat ia berkaca dan mendapati dirinya selama ini ternyata adalah seekor angsa yang entah bagaimana terlahir di tengah kalangan bebek.


Dia baru sadar bahwa tidak ada yang salah dengan dirinya selama ini. Semua perbedaan, semua keinginan yang berbeda, selera yang tidak sama, bentuk tubuh yang lain dari yang lain. Semua karena ia hanya menjadi dirinya. Seekor angsa, bukan seekor bebek!


*****

Kita seringkali bertumbuh dengan sebuah persepsi yang salah tentang diri kita sendiri. Barangkali karena pengaruh orang tua dan lingkungan yang demikian kuat kemudian menggiring kita ke sebuah bidang studi atau pekerjaan yang sebetulnya hati kita tidak bernyanyi di dalamnya. Barangkali karena malu kalau dibilang gagal dan kurang sukses oleh keluarga dan masyakarat maka kita memaksakan diri mengambil proyek atau pekerjaan yang sebenarnya bukan bidang kita yang sesungguhnya. 


Seumur hidup kita memakai topeng hanya untuk terlihat keren, sukses, mapan dll. Seperti seniman yang harus tampil di panggung dan menghibur orang lain. Tapi bedanya, bahkan para seniman hanya memakai topeng saat naik panggung. Selepas itu, mereka hanya menjadi dirinya sendiri. Sedangkan topeng-topeng yang kita pakai untuk menjaga persona diri dan atas nama pencitraan itu kita pakai setiap saat. Betapa melelahkannya!


Lebih enak jujur menjadi diri sendiri apa adanya. Lebih ringan, lebih melegakan, lebih bisa tidur nyenyak di malam hari. Because really, who are we fooling here? 

Christina Aguilera bersenandung, “aku bisa saja menipu seluruh dunia, tapi aku tidak bisa menipu nuraniku…”

No comments:

Post a Comment