Friday, November 19, 2021

 

Penjara itu sesuatu yang kita asosiasikan sebagai keadaan yang mengekang, membatasi gerak dan berupa hukuman. Sedemikian rupa orang kemudian tak mau berada dalam kondisi terpenjara.

Tapi sejarah manusia kemudian mengungkap bahwa ada hal-hal besar yang justru terlahirkan dalam kondisi orang dipenjara. Seorang Marcopolo misalnya tak akan mengeluarkan pengalamannya berkelana jika ia tak sempat dipenjara. Bung Karno menyusun pidato yanng menggetarkan Indonesia Menggugat tatkala beliau berada dalam tahanan penjara. Disitulah kabarnya sang Bapak Bangsa ini mengolah gugatan dengan membaca sekitar 80 buku dan pidato-pidato terkenal. Almarhum Buya Hamka pun menelurkan Tafsir Al Azhar ketika beliau sedang berada dalam penjara. Dan jangan lupa Nabi Yusuf as yang melegenda itu dimatangkan oleh Allah Ta'ala dalam penjara.

Jadi dalam ruang takdir yang kita pandang sebagai sebuah keterbatasan, kesempitan dan ketidakleluasaan. Di situ sebenarnya Allah Ta'ala tengah menumbuhkan benih dalam diri kita agar ia berbuah dan minyak ma'rifat yang dihasilkan dari buah itu akan menyalakan qalb kita selapis demi selapis hingga bertemu sumber api yang ada di dalam (mishbah). Sebuah pertemuan dua lautan.

Maka terima saja apa yang ada dan jalani dengan hati yang bersuka cita. Make the best out of it. That's how we live our life happily👌

No comments:

Post a Comment