Kalau Anda ditanya, "Apa yang akan diraih 5, 10 atau 20 tahun ke depan?" Rata-rata dalam hitungan detik berbagai ide jawaban mulai menyeruak di relung pikiran kita.
Namun jika pertanyaan tadi dilanjutkan dengan "Bagaimana Anda dapat meraihnya?" Umumnya dibutuhkan waktu lebih lama untuk berpikir dan menyusun langkah untuk kemudian menilai apakah keinginan dan ambisi itu realistis atau tidak.
Pertanyaan berikutnya akan membutuhkan waktu lebih banyak lagi, karena selaiknya jawaban pertanyaan itu tidak hanya mengandalkan hasil informasi dari olah pikiran akan tetapi juga mengaktivasi elemen hati atau indera lain dalam diri seseorang. Dan pertanyaan itu adalah "Mengapa Anda menginginkan hal tersebut?"
Dari ketiga pertanyaan itu justru pertanyaan "mengapa" merupakan fondasi penting dari semua yang akan dan sedang kita lakukan. Jawaban dari "mengapa" itu menentukan niat dan arah yang sedang seseorang bangun. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan."
Oleh karenanya bisa jadi seseorang tampak mempunyai karya yang hebat di mata orang banyak akan tetapi niatnya sekadar untuk diri dan dunianya, maka amal-amal itu hanya berumur pendek dan tidak akan dibawa abadi ke hadapan-Nya. Di sisi lain ada orang amalnya yang sepi dari pujian dan perhatian manusia akan tetapi justru amalan kecil itu bernilai tinggi di hadapanNya karena dikerjakan dengan hati yang ikhlas.
Kita semua punya peran masing-masing yang tidak sama. It's simply a role to play here on earth, Tidak perlu merasa lebih hebat dari yang lain juga tak usah merasa minder, karena setiap diri kita membawa keping puzzle informasi yang penting yang jika satu keping hilang maka gambaran yang utuh dari puzzle itu tidak akan sempurna. Maka penting untuk selalu mengevaluasi jawaban kita akan pertanyaan "kenapa saya melakukan ini?", "untuk siapa?", "apa yang aku cari?". Karena kita hanya akan mendapat apa-apa yang kita cari dan cara pandang kita terhadap kehidupan dan diri sendiri ditentukan oleh jawaban tersebut.
Kemudian sadarilah bahwa diri kita beserta kehidupan yang melingkupi adalah bagian dari skenario besar kehidupan. Agar kita tidak dibuat murung dengan pembagian takdir yang sudah Dia kadarkan. Supaya kita bisa bangga dengan kehidupan masing-masing. Sebangga seorang tukang sapu yang bekerja di NASA yang tiba-tiba disapa oleh Presiden Kennedy dalam kunjungannya ke NASA Space Center pada trahun 1962. Saat sang Presiden Amerika itu bertanya, "Apa yang kau lakukan disini?" Sang tukang sapu itu menjawab dengan pasti, "Saya membantu orang pergi ke bulan pak!".
Amsterdam, 23 Oktober 2017
Tijdens herftsvakantie
No comments:
Post a Comment