TENTANG SOULMATE
Kalau Alah takdirkan disatukan dengan seseorang yang merupakan soulmate, pasangan jiwa di dunia ini, alhamdulillah. Syukuri. Gunakan fasilitas yang ada untuk mengembangkan jiwa masing-masing setinggi-tingginya, agar menjangkau langit ke tujuh dan menyalakan api misbah di dalam diri.
Tapi ada juga yang di dunia ini kita dipasangkan dengan seseorang yang bukan soulmate kita. We will know. Akan kerasa jomplangnya. Apa mau diputus saja? Oh no, no. Mengambil keputusan dalam hidup tidak bisa hitam-putih seperti itu. Bagaimanapun penyatuan itu ada sejarahnya, ada rasa cinta yang terlibat dan bukankah semua terjadi dengan kehendak-Nya.
Kehendak-Nya. Ya, persis. Itulah titik pandang penting memandang kehidupan. Because its not about what we want. Moreover what the people want. Its about what God wants. Karena kehendak Sang Maha Kasih pasti paling baik, tidak hanya untuk kita tapi untuk orang-orang di semesta kita. Tidak hanya baik di dunia tapi juga di akhirat.
Jadi, pada apapun yang Dia sudah takdirkan pasti tersimpan banyak kebaikan dan pelajaran di dalamnya. Kitanya yang mesti berserah diri, mengalir dalam karsa-Nya. Melepaskan diri dari bayang-bayang ilusi yang membuat kita tidak mensyukuri apa yang ada.
Soulmate atau bukan soulmate adalah Dia yang memberi. Hargai. Syukuri. Bersukacitalah dengannya. Agar Dia pun tersenyum dan dengannya otomatis terbuka pula karunia-karunia dalam kehidupan.
Stockholm, 17 Muharram 1444 / 15 Agustus 2022
No comments:
Post a Comment