Thursday, May 25, 2017

Mengapa shaum demikian khusus dimata-Nya?

Rasanya tidak ada bentuk ibadah yang mendapatkan sorotan khusus dari Allah Ta'ala seperti shaum (puasa) sedemikian spesialnya persembahan ini hingga Allah berfirman, "Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya." (HR Bukhari 1761)
Mengapa shaum demikian khusus dimata-Nya?
Karena sang hamba sedang berusaha mengosongkan dirinya. Dimulai dengan mengosongkan perut dan keinginan lahiriah, oleh karena itu dikatakan dalam hadits, ‘(Orang yang shaum) meninggalkan syahwatnya karena diri-Ku.’ Kemudian beranjak ke dalam diri dengan mengosongkan hati dari berbagai hal yang tidak sejalan dengan keinginan-Nya. Semakin baik kualitas shaum seseorang maka semakin baik kualitas pengosongan diri dari hawa nafsu dan syahwat - hal ini dibantu Allah Ta'ala dengan mengikat alam setan khusus selama bulan Ramadhan sehingga mereka tidak melakukan makar yang bertujuan untuk menyesatkan manusia sesuai janji iblis :
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS Al A'raaf [7]:17)
Maka ketika sang hamba tengah mendidik dirinya dengan menanggung lapar dan haus seharian sesungguhnya pada saat yang bersamaan jiwanya tengah menikmati santapan lezat dari-Nya. Oleh karena itu Ibn al-‘Arabi dalam 'Hilyat-al-Abdaal' menjabarkan ciri hamba yang shaumnya benar adalah dengan semakin tumbuhnya sifat-sifat sbb:
- Rendah hati
- Meningkat kepatuhannya
- Sederhana
- Lembut hati
- Makin merasa fakir
- Tidak ada bangga diri
- Perilaku yang tenang
- Bebas dari pikiran yang tidak pada tempatnya
Selamat menjelang bulan jamuan khusus-Nya
Stay awake in the night, endure hunger
- Ibnu 'Arabi

No comments:

Post a Comment