Saturday, May 25, 2019

“Ada yang berseru kepada malaikat : Biarkanlah dunia itu untuk penggemarnya, biarkan dunia itu untuk penggemarnya, biarkanlah dunia itu untuk penggemarnya! Barang siapa yang mengambil dunia melebihi keperluannya niscaya ia menemui ajalnya dalam keadaan tidak sadar”

(Rasulullah saw)

Keadaan tidak sadar itu orang yang hatinya mati, tidak berfungsi karena cinta dunia. Seperti yang direkam dalam kisah dalam Al Quran (QS Al Baqarah : 249) tentang pasukan Thalut yang diperintahkan minum air sungai (lambang dunia) seciduk tangan saja - sesuai yang dibutuhkan. Kemudian mereka yang melampaui batas, meminum air lebih dari yang diperintahkan. Akibatnya mereka menjadi lemah dalam berjuang.

Manusia kalau orientasinya dunia, pasti bukan menuju Allah. Karena kalau wajah hati berpaling kepada sesuatu tidak mungkin berpaling pada yang lain pada saat yang sama.
“Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam dadanya".
 (al-Ahzab 33:4)

Hati yang tidak berfungsi tadi mengakibatkan seseorang terlunta-lunta dalam kesesatan dalam menjalani kehidupan. Sepertinya sibuk tapi tak katuan. Sepertinya sukses, tapi hatinya kosong dari kebahagiaan dan tidak tenang. Sepertinya gagah, tapi nurani dan pijakan hidupnya goyah. Sepertinya sadar tapi dia hanya jadi bulan-bulanan keinginan banal berupa syahwat dan hawa nafsu semata.

Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allâh hatinya untuk berserah diri (aslama) lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang hatinya keras)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allâh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata [az-Zumar/39:22]



No comments:

Post a Comment