Sunday, May 19, 2019

Minggu pagi rumah sepi karena anak-anak diajak keluar sama papanya. Kesempatan untuk melanjutkan proyek menulis, pikirku. Setelah sekitar tiga jam asyik menulis tiba-tiba mata berat sekali, sulit untuk diajak konsentrasi. Tak lama kemudian ibu datang meminta dibelikan telur dll bahan untuk memasak. Karena sedang tenggelam menulis saya tunda permintaan beliau itu dengan dalih menunggu agak matahari bersinar alasannya agar tidak terlalu dingin bersepeda di luar. Lalu aku coba meneruskan pekerjaanku. Namun sang mata kembali berulah, ia mengantuk lagi. Kali ini aku coba trik mendengarkan musik, biasanya efektif menghalau ngantuk. Tapi apa daya, tak berhasil juga. Akhirnya aku menyerah. Kemudian bergegas mengambil jaket dan bersepeda membeli kebutuhan dapur yang ibuku minta menembus angin dingin. Pulang bersepeda, ternyata badan terasa lebih bugar dan segar. Ternyata ini cara Allah menolong kelemahan diri, yaitu dengan kita menolong orang lain 😊

Manusia punya seribu satu kebutuhan. Ada yang butuh sembuh, butuh uang untuk biaya rumah sakit atau untuk sekolah anaknya, ada yang butuh dijaga orang tua atau anaknya, ada yang butuh dicarikan pekerjaan yang baik, ada yang butuh dipertemukan dengan jodoh yang pas, ada yang butuh dilapangkan kesempitannya, ada yang butuh dilancarkan usahanya dll. Daripada terus berkutat dalam solusi horizontal yang kita pikirkan sendiri dan belum tentu membuahkan hasil. Lebih baik kita lihat ke sekitar, apa yang kita bisa sumbangkan bagi keluarga kita, tetangga kita dan lingkungan kita. Sumbangan itu bisa berupa materi, bisa berupa waktu, bisa berupa tenaga atau keahlian masing-masing. Barangkali ada mesjid dekat rumah yang perlu dibantu diganti karpetnya, barangkali ada tetangga yang kesepian dan hanya perlu disapa, barangkali ada rekan sekerja yang tengah dalam kesulitan dan kita dorong semangatnya, barangkali bunga-bunga di taman sudah kering dan harus disiram, barangkali sudut-sudut rumah sudah menanti untuk dibersihkan, barangkali ada saudara atau kerabat yang butuh bantuan tapi malu untuk meminta.

Lihatlah ke sekitar kita, setiap saat Allah menurunkan karunia-Nya melalui mereka itu, hanya kebanyakan manusia kerap tersibukkan atau tenggelam dalam kisah hidupnya masing-masing. Padahal cara Allah menolong seseorang adalah ketika seseorang itu mengalirkan kasih sayangnya kepada ciptaan-Nya yang lain. 

“…Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya…” (QS Al Hajj [22]: 40)

No comments:

Post a Comment