Semalam tiba-tiba mimpi berkunjung ke rumah seorang sahabat yang lama tak berjumpa. Mimpi yang detilnya masih teringat hingga pagi hari, sedemikian rupa hingga aku tergerak untuk menyapa sahabatku itu. Ternyata setiap detil dalam mimpi itu terkait erat dengan situasi yang tengah beliau hadapi. Tentang tawaran promosi karir yang menggiurkan, tentang segenap kesibukan dan rencana hidup dan kerinduannya untuk menjejakkan kaki di tanah suci dan menyentuhkan tangan di ka'bah.
Tentang ka'bah, saya katakan kepadanya bahwa itu adalah simbol orientasi kehidupan. Sesuatu yang kita 'thawafi' setiap hari. Karena ka'bah adalah Baitullah (rumah Allah), mestinya orientasi kehidupan kita adalah Allah semata, apapun pekerjaan dan aktivitas kita. Jadi yang dikejar bukan semata kenaikan jabatan, perolehan akademik, bisnis yang sukses, tabungan yang banyak, keluarga bahagia dll, tapi utamakan menyenangkan hati-Nya terlebih dahulu, sisanya adalah bonus.
Di luar dugaan, chatting online kita yang singkat itu mengingatkan sahabat saya pada suatu momen dulu saat harus membuat keputusan besar dalam hidupnya. Saya bisa merasakan kehangatan hati saat kembali bertegur sapa walau dalam waktu yang tak lama itu. Indah ya cara Allah menyambungkan silaturahmi❤
No comments:
Post a Comment