Jangan ngoyo memohon kepada Allah agar seseorang menjadi
pasangannya. Karena walaupun keinginan kuat dan alam sepertinya mendukung tapi
kalau memang tidak dituliskan di Lauh Mahfuz maka tidak akan berjodoh.
Memilih jodoh itu terlebih dulu harus jujur kepada diri
sendiri. Jangan semata-mata memaksakan pilihan karena didorong oleh orang tua,
didukung oleh teman dll. Hati akan mengenali seseorang yang memang menjadi
pasangannya. Maka harus dimulai dengan upaya untuk mentafakuri siapa diri
sendiri. Apa yang yang menjadi alam diri, bentuk diri seperti apa, baru
kemudian kita bias mengidentifikasi calon pasangan yang sesuai.
Jangan meminta sesuatu yang bukan pasangan dirinya. Seseorang
boleh jadi terpandang, keren, “ good looking” tapi belum tentu sesuai alam
pemikirannya, alam spiritualnya, alam intelektualitasnya dll. Maka proses
mencari pasangan dimulai dengan mengenali diri sendiri dengan baik. Untuk itu
diperlukan ruang tafakur yang intensif sejak seseorang mulai menginjak usia
baligh.
No comments:
Post a Comment