Monday, July 12, 2021

 Tersindir


Hampir tiap hari teman sekelas anak-anak datang ke rumah. Sebagaimana layaknya anak laki-laki seusia mereka, mereka lagi pada senang makan. Sedikit-sedikit buka kulkas, sedikit-sedikit buka lemari makanan. Jadi persediaan makanan ringan terutama cepat sekali menipis. Saya sudah mafhum akan hal itu. Tapi kebetulan hari itu kebetulan persediaan pisang yang biasanya dipakai untuk sarapan pagi dalam menu bercampur roti atau sereal sudah menipis. Sementara saya mendengar teman anak-anak saya itu meminta izin boleh tidak makan pisang yang ada, dalam hati saya "Duh, habis deh pisangnya" karena mereka makan pisangnya bagaikan balapan sama Gorilla. Tapi ya kalau bilang ngga boleh juga ngga tega. Akhirnya saya persilakan anak-anak itu makan pisang yang ada. Tentang besok biar saja dihadapi pada saatnya.


Jujur, ada sedikit perasaan berat hati karena itu persediaan pisang sudah dihitung pas untuk sarapan esok hari. Gerak hati ini sungguh tak ada yang tahu. Ini pertama kalinya saya ungkapkan agar diambil pelajarannya oleh kita semua bahwa yang namanya rezeki itu yakin ngga akan tertukar. Semua orang punya channel rezekinya masing-masing yang terhubung langsung ke Sang Maha Pemberi Rezeki. Adapun yang lain itu sekadar peran figuran sebagai sarana agar rezeki itu cantik sampai ke tangan kita, ngga blek-blekan dari langit gitu seperti digambarkan dalam film kartun "Cloudy with a chance of Meatballs" dimana berbagai jenis makanan bisa langsung turun dari langit dan membuat seisi pulau berantakan.


Nah, Allah Yang Maha Tahu gerak yang paling halus dari hati kita tentu membaca ada sedikit rasa pelit saat kita memberi. Tak lama kemudian, tak sampai satu jam berselang setelah anak-anak makan pisang dengan lahap itu bel rumah berbunyi. Ternyata tetangga sebelah saya tumben-tumben datang, dan di tangannya terdapat satu tandan besar pisang saudara-saudara! Katanya dia dan adiknya beli pisang terlalu banyak jadi sebagian dibagi-bagi. 


Duh, malunya hatiku sempat meragukan pembagian rezeki-Nya. Kejadian itu bagaikan Dia menyindir, "Jangan takut rezeki pisangmu tak akan hilang karena dimakan anak-anak" Dan Dia malah memberi ganti jauh berlebih...Masya Allah

No comments:

Post a Comment