Tuesday, July 27, 2021

 "Kenapa mama ngga shalat kalau sedang mens?" tanya Elia, anak saya yang berusia 9 tahun.


Saya punya pertanyaan yang sama. Awalnya merasa didiskriminasikan, kenapa perempuan seakan banyak larangan ini dan itu dibandingkan kaum laki-laki? Hampir seumur hidup saya mencari jawaban itu dari sekian banyak pertanyaan yang menggelantung dalam benak saya. Jawaban keras ala "pokoknya ya itu hukumnya" hanya semakin membuat saya bergidik. Tidak puas.


Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya mulai memahami fenomena itu dan nyaman dengan paparan yang diberikan oleh seorang sufi bernama Ibnu Arabi. Uraian beliau dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyah sungguh mencengangkan. It all started to make sense to me...


Bahwa semua syariat yang kadang akal kita sulit mencerna yang berkaitan tentang posisi laki-laki terhadap perempuan adalah bayangan dari sebuah konstelasi agung di alam yang sesungguhnya. Dan ketika kita di alam bayangan ini bisa mengharmonisasikan diri dengan realitas itu maka kita bisa meraup banyak pengetahuan baru yang mengalir setiap saat. Ya, setiap saat ada pengetahuan baru yang tak pernah terulang. 


Bahwa Islam demikian mengagungkan perempuan. Hingga meletakkan salah satu asma-Nya dalam salah satu organ yang hanya dimiliki perempuan yaitu "rahim" dan memberikan perempuan hak waris dan hak lainnya.


Bahwa menstruasi pada hakikatnya adalah sebuah keberjarakan. Artinya seorang laki-laki sekalipun kalau hatinya lalai dari berdzikir kepada Allah itu sama dengan sedang mens pada hakikatnya. Akan tetapi perempuan yang sedang datang bulan namun hatinya senantiasa dzikir walau secara syariat terhalang dari mengerjakan shalat, maka ia tetap terhubung dengan-Nya.


Ada aspek lain di balik semua syariat yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Bahwa syariat itu hanya sebagai jalan untuk mencapai mata air pengetahuan hakiki tersebut. Yang dengannya kita menjadi bersuka cita menjalani semua syariat yang ditetapkan. Tidak berberat hati apalagi berburuk sangka kepadanya.


Kembali kepada pertanyaan anak saya tadi, tentang kenapa perempuan tidak boleh shalat ketika datang bulan. Saya sungguh harus mohon bimbingan kepada Allah sambil memeras otak saya untuk memikirkan cara yang pas untuk menjelaskan kepada anak berusia 9 tahun yang selalu bertanya "but, why?" pada setiap jawaban yang saya berikan...

No comments:

Post a Comment