Monday, July 5, 2021

 Panggung Dunia


Di atas panggung dunia ini kita harus memainkan peran yang berbeda-beda. Setiap plot cerita sudah didesain oleh Sang Sutradara.


Kadang, naskah skenario yang kita harus mainkan bisa berubah setiap saat. Tak perlu kaget apalagi gusar. Tak ada gunanya. Hanya akan menghabiskan energi yang ada terlebih waktu di atas panggung yang terbatas.


Di satu waktu kadang kita memainkan peran sebagai seorang profesional di kantor, dengan setting ruang kantor yang terletak di lantai 17 menara tinggi. Lengkap dengan fasilitas kendaraan, gadget tercanggih dll. Waktu berlalu, lalu setting bisa berubah. Kadang kita ditempatkan di warung sempit yang kita andalkan pendapatannya untuk penghidupan.

Kadang setting panggung diubah menjadi mengurus anak-anak dan rumah, sebuah pekerjaan yang bahkan tak ada waktu liburnya.


Perhatikanlah, semua settingan panggung itu hanya backdrop yang bersifat sementara, bahkan pemain-pemain lain hanya didatangkan silih berganti. Yang tetap ada adalah diri kita dan Sang Sutradara yang senantiasa menyaksikan. Yang kita anggap hasil jerih payah dan prestasi kita pun sebenarnya sebuah settingan yang Sang Sutradara desain dengan canggih. Demikian halusnya sampai kita tak sadar malah terjebak menjadi kagum kepada diri sendiri.


Kita adalah pemain yang sedang melakukan audisi besar. Panggung pun hanya didirikan dalam tenggat waktu yang terbatas. Ketika saat ajal datang, itu bagaikan panggung yang ditutup. It's over. Saat beraksi sudah habis. Tinggal menunggu respon Sang Sutradara apakah Dia puas atau tidak dengan bagaimana kita merespon apa-apa yang Dia berikan.


Di atas panggung dunia ini, kita hanya memainkan peran. Tak ada istilah peran yang satu lebih keren daripada yang lain. Karena semua adalah desain-Nya.


Di atas panggung dunia ini, duka dan cita bisa merupakan ilusi. Oleh karenanya jangan terlalu bergembira dengan apa yang kita dapatkan dan jangan pula terlalu berduka dengan apa yang luput dari kita. Mainkan saja semuanya dengan suka cita, dengan hati yang ikhlas. Kelelahan dan kepayahan di panggung sementara ini pun hanya bersifat sementara. Keterpisahan dan kesepian yang dirasakan pun tidak nyata adanya sebenarnya. Semua dihadirkan untuk menumbuhkan elemen lain yang ada di dimensi yang berbeda. Sesuatu yang kita bisa petik hasilnya dan disingkapkan ketika semua pagelaran dunia ini usai.

No comments:

Post a Comment